Vaksinasi Covid19

Kemenkes Targetkan Setiap Hari 2,5 Juta Orang Divaksin Covid-19 pada Bulan September

Pemerintah memang telah menyesuaikan dengan jumlah ketersediaan vaksin, dan untuk Bulan September ini, ketersediaan vaksin diperkirakan 80 juta dosis.

Editor: Yaspen Martinus
Tribun Tangerang/Andika Panduwinata
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy meninjau pelaksanaan Vaksinasi Merdeka di Pesantren Ikhlas Salman Al Farisi, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Selasa (7/9/2021). 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Pemerintah sedang mengejar herd immunity terbentuk di pengujung tahun.

Saat ini, program percepatan vaksinasi Covid-19 terus dilakukan, karena disesuaikan dengan ketersediaan vaksin.

Hal ini diungkapkan oleh Pelaksanaan Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.

Baca juga: Erick Thohir Bakal Wajibkan Direksi dan Komisaris Anak dan Cucu Perusahaan BUMN Serahkan LHKPN

"Percepatan kelihatan sekali."

"Seiring dengan ketersediaan vaksin yang memang di Bulan Agustus-September mulai banyak ketersediaan vaksin nasional," ungkap Maxi dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube FMB9ID, Selasa (7/9/2021).

Pemerintah memang telah menyesuaikan dengan jumlah ketersediaan vaksin, dan untuk Bulan September ini, ketersediaan vaksin diperkirakan 80 juta dosis.

Baca juga: PKL Hingga Pemilik Warung dan Warteg Bakal Dapat Bantuan Rp 1,2 Juta, Khusus Wilayah PPKM Level 3-4

"Sehingga percepatan harian harus ditambah lagi."

"Bulan Agustus Presiden menargetkan 1,5 -2 juta, dan kita pernah capai pernah tertinggi 1,7."

"Kalau Bulan September harus kita di antara 2,3-2,5 juta per hari," tuturnya.

Baca juga: Banyak Harta yang Disembunyikan, KPK Bilang 95 Persen LHKPN Tidak Akurat

Hal ini dilakukan agar terbentuknya percepatan herd immunity yang terjadi di akhir tahun.

Namun, Maxi mengungkapkan herd immunity bukan tujuan utama.

"Tujuan utama kita adalah melakukan vaksinasi sebanyak mungkin dari target."

Baca juga: Harta Kekayaan Anggota DPR Paling Tinggi Dibanding Penyelenggara Negara Lain, Rata-rata Rp 23 Miliar

"Jadi saya kira on progress pelaksanaan vaksinasi," imbuhnya.

Saat ini kata Maxi, program vaksinasi didukung bukan hanya dari tenaga kesehatan pusat dan pemerintah daerah.

Namun juga Polri, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan swasta.

Ia pun mengharapkan pada Bulan September vaksin dapat berjalan hingga 2,5 juta per hari.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 68.815.639 (33,04%) penduduk hingga Selasa (7/9/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 39.444.076 (18,94%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.

Baca juga: Wamenkes: Vaksinasi Bukan Satu-satunya Game Changer Penanganan Pandemi Covid-19

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: Ini Arti 4 Warna di Barcode PeduliLindungi, Kategori Hitam Bakal Ditindak Bila Masih Berkeliaran

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 6 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 852.909 (20.6%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 695.119 (16.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 474.026 (11.5%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 387.411 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 152.910 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 151.862 (3.7%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 129.862 (3.1%)

RIAU

Jumlah Kasus: 125.051 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 108.763 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 105.940 (2.6%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 99.410 (2.4%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 87.535 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 67.282 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 60.502 (1.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 58.458 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 52.680 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 48.482 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 47.491 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 43.926 (1.1%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 43.890 (1.1%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 37.240 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 34.566 (0.8%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 32.959 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 32.935 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 32.741 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 28.723 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 26.375 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 22.701 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 22.576 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 19.774 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.366 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 11.839 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 11.753 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.350 (0.3%). (Aisyah Nursyamsi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved