Vaksinasi Covid19

LaporCovid-19 Terima Aduan Non Nakes Banyak Disuntik Vaksin Booster

Terdapat tujuh laporan yang berasal dari warga DKI Jakarta, empat laporan dari warga Jawa Timur.

Editor: Yaspen Martinus
TribunTangerang/Rizki Amana
Nakes di RSU Kota Tangsel disuntik vaksin booster pada Jumat (13/8/2021). 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Lapor Covid-19 menerima aduan masyarakat terkait vaksinasi dosis ketiga alias booster, kepada bukan tenaga kesehatan.

Padahal, pemerintah telah menetapkan vaksin dosis ketiga hanya diperuntukkan bagi mereka yang diprioritaskan, seperti tenaga kesehatan.

Hal ini sesuai Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/1919/2021.

Aturan tersebut menegaskan booster hanya diberikan kepada tenaga kesehatan, serta tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin Covid-19.

Namun, menurut data yang disampaikan oleh Lapor Covid-19, sepanjang Agustus 2021, ada 18 laporan terkait penyuntikan vaksin booster kepada non-nakes.

Terdapat tujuh laporan yang berasal dari warga DKI Jakarta, empat laporan dari warga Jawa Timur.

Baca juga: Pelaku Perjalanan dari Malaysia dan Arab Saudi Kebanyakan Positif Covid-19 Saat Tiba di Indonesia

Dua laporan dari warga Banten, dan sisanya masing-masing satu laporan dari Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur.

"Kami juga mendapat laporan, melalui sebuah pesan WhatsApp, terdapat undangan vaksin booster kepada non-nakes yang diadakan di salah satu gedung di Jakarta."

"Kami juga menemukan poster praktik jual beli vaksin booster di salah satu rumah sakit swasta di Tangerang," ujar anggota tim advokasi Lapor Covid-19 Hana Syakira, secara virtual, Minggu (12/9/2021).

Baca juga: Political Will dan Anggaran Dinilai Jadi Kunci Selesaikan Masalah Lapas

Pada keterangannya di akun Instagram @laporcovid19, hal ini amat disayangkan.

Karena, setidaknya banyak yang belum menerima vaksin dosis kedua dan ketiga.

Misalnya pada mereka yang lanjut usia, baru 17,99 persen yang mendapatkan vaksin penuh.

Baca juga: Pemerintah Pantau WNI yang Kembali dari Negara Terpapar Covid-19 Varian Mu

Sedangkan tenaga kesehatan baru mencapai 49,47 persen dalam pemberian booster.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga tidak menganjurkan memberikan dosis vaksin ketiga pada masyarakat umum.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 72.876.368 (34,99%) penduduk hingga Minggu (12/9/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 41.785.594 (20,06%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.

Baca juga: DAFTAR 9 Vaksin Covid-19 yang Kantongi izin Penggunaan Darurat dari BPOM, Dijamin Aman

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: Muncul Situs Palsu, Masyarakat Diminta Hanya Akses pedulilindungi.id, Jangan yang Lain

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 12 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 854.742 (20.6%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 698.657 (16.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 477.203 (11.5%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 390.646 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 154.589 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 153.048 (3.7%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 130.416 (3.1%)

RIAU

Jumlah Kasus: 126.161 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 110.244 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 107.007 (2.6%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 101.749 (2.4%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 88.284 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 68.333 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 61.410 (1.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 58.957 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 53.039 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 49.712 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 48.113 (1.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 44.814 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 44.383 (1.1%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 38.493 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 35.908 (0.9%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 33.840 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 33.531 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 33.134 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 29.081 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 26.832 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 22.875 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 22.712 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 19.910 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.403 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 11.900 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 11.876 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.509 (0.3%). (Aisyah Nursyamsi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved