Virus Corona

Muhadjir Effendi Yakin Covid-19 pada Saatnya akan Diperlakukan Seperti Penyakit Infeksi Lainnya

Ia mengatakan, pemerintah sedang menyusun skenario untuk mendorong agar Covid-19 dari pandemi menjadi wabah yang bersifat endemi.

Editor: Yaspen Martinus
kemenkopmk.go.id
Menko PMK Muhadjir Effendy meyakini pandemi Covid-19 akan berubah menjadi endemi, dengan dukungan kolaborasi pentahelix. 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meyakini pandemi Covid-19 akan berubah menjadi endemi, dengan dukungan kolaborasi pentahelix.

Menurutnya, pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media, perlu sama-sama mendorong dan mengawal pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir dalam Eebinar 83 Tahun Sinar Mas bertajuk Indonesia Sehat, Ekonomi Bangkit, yang disiarkan di kanal YouTube Sinar Mas, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: DAFTAR Lengkap Wilayah PPKM Jawa-Bali Hingga 20 September, Tangerang Raya Tak Beranjak dari Level 3

"Saya sangat optimis untuk menuju ke endemi itu."

"Dengan catatan dukungan terhadap ini, terutama dari lima komponen strategis."

"Terutama sektor swasta itu betul-betul mengawal, ikut mengiringi menuju ke arah Covid-19 dari pandemi ke endemi ini," tutur Muhadjir.

Baca juga: Buwas Ungkap Adhyaksa Dault Dilaporkan Soal Aset Kwarnas di Cibubur Dijadikan SPBU

Ia mengatakan, pemerintah sedang menyusun skenario untuk mendorong agar Covid-19 dari pandemi menjadi wabah yang bersifat endemi.

Menurutnya, hal itu berarti pemerintah berupaya menyekat dan membatasi kemungkinan terjadinya perubahan perilaku, penyebaran, dan fenomena atau status kesehatan yang diakibatkan oleh Covid-19.

Menurut Muhadjir, penyebaran Covid-19 akan diupayakan menjadi bersifat sporadis, spasial, dan musiman.

Baca juga: Pegawai KPK Tak Lulus TWK Ditawari Kerja di BUMN, Novel Baswedan Merasa Terhina

Ia menduga nanti ada saatnya Covid-19 hanya bersifat musiman dan terjadi di suatu tempat dalam wilayah yang sangat terbatas.

"Sehingga pada berikutnya, Covid ini akan diperlakukan, atau dianggap sebagai penyakit infeksius biasa, sebagaimana penyakit infeksi yang lain," paparnya.

Muhadjir mengatakan, untuk menuju ke sana, kuncinya adalah perubahan perilaku masyarakat.

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Bakal Terus Diterapkan, Luhut: Kalau Dilepas Bisa Ada Gelombang Berikutnya

"Tanpa ada dukungan perubahan perilaku masyarakat, saya yakin untuk menuju ke endemi ini akan perlu perjuangan atau perjalanan yang cukup panjang," ucapnya.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 99.696 orang per 13 September 2021, dan sebanyak 139.165 orang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 13 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 854.929 (20.5%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 698.867 (16.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 477.555 (11.5%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 390.949 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 154.682 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 153.131 (3.7%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 130.448 (3.1%)

RIAU

Jumlah Kasus: 126.240 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 110.366 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 107.076 (2.6%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 101.881 (2.4%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 88.302 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 68.358 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 61.476 (1.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 59.028 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 53.098 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 49.793 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 48.174 (1.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 44.899 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 44.425 (1.1%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 38.528 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 36.042 (0.9%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 33.916 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 33.544 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 33.159 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 29.097 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 26.856 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 22.880 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 22.721 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 19.919 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.404 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 11.911 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 11.879 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.522 (0.3%). (Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved