Vaksinasi Covid19
Wamenkes: Orang Tua yang Tak Mau Divaksin Berarti Tidak Sayang Anak
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menunda vaksinasi apabila sudah mendapatkan giliran.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengimbau masyarakat tidak pilih-pilih vaksin Covid-19.
Ia mengatakan, vaksin terbaik adalah yang tersedia saat ini.
"Tidak usah pilih-pilih vaksin," kata Dante saat menyambut kedatangan vaksin secara virtual yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (11/9/2021).
Baca juga: Kepala BMKG: Pantai Pacitan Berpotensi Dilanda Tsunami 28 Meter, Tiba di Darat dalam Waktu 29 Menit
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menunda vaksinasi apabila sudah mendapatkan giliran.
Karena, menunda vaksinasi sama dengan memperbesar peluang terpapar Covid-19.
"Dan dampaknya akan lebih parah."
Baca juga: Muncul Opsi Jalan Tengah Pemilihan Panglima TNI, Setara Institute: Bisa Jadi Persoalan Baru
"Puluhan ribu anak akan kehilangan orang tua mereka, karena Covid-19."
"Orang tua yang tak mau divaksinasi itu berarti tidak sayang dengan anaknya," ujarnya.
Dante juga meminta pemerintah daerah mencari terobosan dalam percepatan vaksinasi.
Baca juga: Muhammad Kece Dianiaya Tahanan Lain di Rutan Bareskrim, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
Terutama, bagi kelompok masyarakat usia lanjut atau lansia dan masyarakat yang memiliki penyakit penyerta atau penyakit rentan.
"Jumlah lansia yang sudah divaksinasi masih jauh tertinggal dari kelompok masyarakat lain," ucapnya.
Dante berharap dengan percepatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, maka pandemi Covid-19 dapat terkendali.
Baca juga: Menteri Perdagangan: Aplikasi PeduliLindungi Belum Siap Diterapkan di Pasar Tradisional
Butuh dukungan semua pihak agar Bangsa Indonesia dapat melewati pandemi dengan baik.
"Sehingga sekali lagi jangan ragu untuk divaksinasi dan tetap jalankan prokes."
"Insyaallah dengan ikhtiar bersama dengan segenap pihak, kita bisa lewati pandemi ini dengan baik," cetusnya.
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 77.417.488 (37,17%) penduduk hingga Jumat (17/9/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 43.124.715 (21,19%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: Pemerintah Buka Lagi Pintu Masuk Orang Asing ke Indonesia, Wajib Divaksin Covid-19 Dosis Lengkap
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: Satgas: Jika Mampu Batasi Aktivitas Sosial, Dampak Varian Baru Covid-19 Takkan Picu Gelombang Ketiga
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 14 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 855.119 (20.5%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 699.185 (16.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 477.894 (11.4%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 391.446 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 154.897 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 153.275 (3.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 130.549 (3.1%)
RIAU
Jumlah Kasus: 126.392 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 110.613 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 107.235 (2.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 102.189 (2.4%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 88.400 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 68.445 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 61.617 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 59.090 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 53.132 (1.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 49.954 (1.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 48.254 (1.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 45.036 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 44.505 (1.1%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 38.663 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 36.185 (0.9%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 33.930 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 33.594 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 33.201 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 29.142 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 26.913 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 22.902 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 22.728 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 19.928 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.413 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 11.932 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.882 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 11.544 (0.3%). (Taufik Ismail)