Kesehatan
Perbedaan Prebiotik dan Probiotik, Manfaat Kesehatan, dan Efek Samping
Prebiotik dan probiotik, sama-sama bermanfaat untuk kesehatan terutama untuk kesehatan pencernaan. Lalu, apa perbedaannya?
Penulis: Intan UngalingDian | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Prebiotik adalah jenis serat yang tidak dapat dicerna tubuh manusia.
Prebiotik berfungsi sebagai makanan untuk probiotik, mikroorganisme hidup kecil, termasuk bakteri dan ragi.
Baik prebiotik dan probiotik menyediakan bakteri bermanfaat dan organisme lain di usus.
Prebiotik dan probiotik bermanfaat membangun dan memelihara koloni bakteri dan mikroorganisme lain yang sehat, menyehatkan usus dan sistem pencernaan.
Komponen makanan tersebut membantu menghadirkan bakteri menguntungkan dengan menyediakan makanan.
Serta menciptakan lingkungan mikroorganisme dapat berkembang.
Prebiotik hadir dalam makanan kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Probiotik terdapat pada banyak makanan fermentasi, termasuk yogurt, asinan kubis, dan tempe.
Baca juga: 10 Alternatif Makanan Sehat Pengganti Roti, dari Sayuran hingga Umbi-umbian

Banyak manfaat probiotik untuk kesehatan antara lain kesehatan pencernaan dan kesehatan mental.
Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa probiotik dapat meningkatkan kesehatan pencernaan.
Tinjauan Cochrane 2017 menemukan bahwa mengonsumsi probiotik saat menggunakan antibiotik mengurangi risiko diare terkait antibiotik hingga 60 persen.
Analisis tahun 2014 dari 24 percobaan menemukan bahwa probiotik dapat membantu mencegah penyakit enterokolitis nekrotikans yang mengancam jiwa pada bayi prematur.
Penelitian lain menunjukkan bahwa probiotik dapat meningkatkan kesehatan mental.
Tinjauan 2017 menemukan bahwa probiotik dapat meringankan gejala depresi, namun penelitian ini harus dikonfirmasi lebih jauh.
Meski begitu, kemungkinan probiotik memiliki efek ini karena ada hubungan antara usus dan kesehatan otak.
Hasil penelitian umumnya menunjukkan bahwa orang dengan gangguan pencernaan yang memengaruhi lambung dan usus dapat diatasi dengan probiotik.
Misalnya, tinjauan sistematis uji coba pada orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) menemukan bahwa probiotik memperbaiki gejala kondisi ini.
Namun, tidak jelas seberapa signifikan manfaatnya atau jenis probiotik mana yang paling efektif.
Baca juga: 4 Makanan Ini Dapat Menyebabkan Jerawat, Batasi Jika Tak Ingin Jerawat Meradang
Penelitian tahun 2017 dari 17 ulasan Cochrane mempertimbangkan bukti yang mendukung potensi manfaat probiotik.
Mereka menemukan bahwa probiotik dapat menurunkan:
* Kebutuhan antibiotik
* Absen sekolah karena pilek
* Kejadian pneumonia yang dibantu ventilator
* Diabetes gestasional
* Infeksi vagina, seperti infeksi jamur
* Eksim
Namun, tinjauan tersebut tidak menemukan bukti berkualitas tinggi bahwa probiotik dapat mencegah penyakit, perlu lebih banyak penelitian.
Efek samping
Menurut ulasan sama di atas, orang dengan penyakit Crohn memiliki risiko efek samping lebih tinggi ketika mengonsumsi probiotik tertentu.
Orang dengan sistem kekebalan lemah juga lebih rentan terhadap efek samping.
Penelitian lain dari Pusat Nasional untuk Kesehatan Pelengkap dan Integratif mendukung kesimpulan bahwa probiotik tidak aman untuk orang dengan kondisi medis serius.
Analisis 2018 dari uji coba probiotik memperingatkan bahwa banyak penelitian tidak melaporkan data keamanan.
Termasuk informasi tentang efek samping, bahkan ketika mengklaim membuktikan bahwa probiotik bekerja.
Kurangnya data mengenai keamanan menunjukkan bahwa ilmuwan hanya tahu sedikit tentang risiko probiotik, terutama potensi masalah penggunaan jangka panjang.
Siapa pun yang khawatir tentang risiko efek samping harus konsultasi dengan dokter sebelum meningkatkan asupan probiotik secara signifikan.
Baca juga: Baik Buruk Karbohidrat dalam Asupan Makanan, Ini Bukti Penelitian Terbaru
Manfaat dan efek samping prebiotik
Prebiotik adalah komponen dari beberapa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Mereka berfungsi sebagai makanan bagi bakteri dan organisme bermanfaat lainnya di usus.
Manfaat prebiotik memiliki kaitan dengan manfaat probiotik.
Prebiotik dapat mendukung usus sehat, menawarkan kesehatan pencernaan lebih baik, lebih sedikit masalah kesehatan terkait antibiotik, dan manfaat lainnya.
Ada lebih sedikit penelitian tentang prebiotik ketimbang probiotik.
Sejauh mana prebiotik meningkatkan kesehatan tidak banyak diketahui.
Para ilmuwan belum sepenuhnya yakin bahwa mereka dapat memperkuat manfaat probiotik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prebiotik dapat bermanfaat bagi tubuh:
* Meningkatkan penyerapan kalsium
* Mengubah seberapa cepat tubuh dapat memproses karbohidrat
* Mendukung pertumbuhan probiotik bakteri usus
* Berpotensi meningkatkan pencernaan dan metabolisme
Prebiotik terjadi secara alami di banyak makanan, jadi orang tidak perlu mengonsumsi suplemen prebiotik.
Saat ini tidak ada bukti bahwa mengonsumsi prebiotik dan probiotik bersama-sama dapat berbahaya.
Namun, orang yang memiliki penyakit kronis atau penyakit serius harus menghindari suplemen probiotik atau prebiotik kecuali jika dokter menyarankan sebaliknya.
Penelitian tentang efek samping prebiotik juga masih dalam tahap awal dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Orang yang makan makanan seimbang, bervariasi, dan sehat mendapat banyak prebiotik dan probiotik melalui makanan.
Makanan kaya probiotik antara lain yogurt, kefir, makanan fermentasi seperti asinan kubis dan kimchi.
Selain itu, kombucha, buttermilk fermentasi tradisional, keju fermentasi seperti Gouda
Makanan prebiotik terdapat dalam berbagai makanan berserat tinggi termasuk buah, sayuran, dan biji-bijian.
Beberapa makanan kaya probiotik juga mengandung prebiotik.
Bayi mendapatkan akses ke prebiotik melalui gula dalam ASI, dan beberapa susu formula mengandung prebiotik.
Bagi kebanyakan orang sehat, tidak perlu mengonsumsi suplemen prebiotik atau probiotik.
Pola makan terdiri atas berbagai buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan fermentasi memungkinkan orang untuk mengonsumsi prebiotik dan probiotik cukup tanpa bergantung pada suplemen.
Orang harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika mereka merasa membutuhkan saran khusus tentang diet tepat untuk kebutuhan mereka. (Medical News Today)