Pendidikan
Disdikbud Kota Tangsel Realisasikan GSBM sebagai Peningkatan Mutu Pendidikan
Kepala Disdikbud Kota Tangsel Taryono, pendidikan dan layanan pembelajara harus tetap berkualitas dan bermakna saat pandemi Covid-19.
Penulis: Rizki Amana | Editor: Intan UngalingDian
Dia mengatakan, program tersebut merujuk pola komunikasi antara tenaga pengajar dengan pelajarnya.
Pola komunikasi tenaga pengajar diciptakan secara harmonis untuk mewujudkan pendidikan karakter pelajar.
"Komunikasi guru dengan siswa itu lebih harmonis lebih menyenangkan, tidak ada kata-kata yang menghardik, yang mendiskreditkan, membunuh karakter," ucap Taryono.
GSBM juga menyasar kesadaran tenaga pengajar bahwa setiap pelajar memiliki keistimewaan masing-masing.
Pengajar dituntut untuk dapat menggali keistimewaan pelajar agar dapat menumbuhkan bakat secara alami dengan bantuan pendidikan bermutu.
"Yang ada adalah apresiasi, penghargaan kepada peserta didik. Kesadaran bahwa setiap anak adalah istimewa, kesadaran anak itu memiliki bakat-bakat istimewa dan unik."
"Maka guru-guru harus memberikan layanan, memandang bahwa setiap siswa itu adalah istimewa," ujarnya.
Baca juga: Program Dishub Kota Tangsel dalam Mengejar Target Pendapatan Asli Daerah
Baca juga: Belum Ada Penambahan Sekolah yang Melangsungkan PTM, Ini Jawab Kadisdikbud Kota Tangsel
Pola pengajaran juga dituntut tidak membandingkan antar-pelajar pada program GSBM.
Alasannya, perbandingan antar-siswa justru akan berdampak penurunan minat pelajar dalam mengasah bakat alamiahnya.
"Tidak membandingkan satu siswa dengan siswa yang lain sehingga anak bahagia, anak itu senang," katanya.
Sementara itu, Taryono menambahkan, program GSBM telah terlaksana pada tingkat pendidikan di bawah naungan Disdikbud Kota Tangsel yakni PAUD, TK, SD, hingga SMP.
Secara bertahap sejak tahun 2017, satu per satu sekolah dilakukan perbaikan baik secara fisik bangunan maupun sumber daya manusia (SDM).
Hal itu dilakukan untuk merealisasikan program GSBM yang digaungkan Disdikbud Kota Tangsel.
"Semua, jadi kami sudah terus menggelar akan terus untuk di Kota Tangerang Selatan tentu saja sesuai dengan kewenangannya dari mulai jenjang PAUD, SD, dan SMP digelorakan melaksanakan Gerakan Sekolah Bersih dan Menyenangkan," ujarnya.
Program tersebut selaras dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupa Merdeka Belajar.
"Dan ini sesuai dengan program pemerintah yang disebut dengan Merdeka Belajar. Menjadikan siswa itu sebagai raja bagi diri sendirinya"
"Anak itu memiliki kebebasan dalam memilih apa yang disenangi apa yang ingin dipelajari tidak dipaksakan," ujar Taryono.