Virus Corona
INI 6 Aktivitas Publik yang Sedang Diuji Coba Terintegrasi dengan Aplikasi PeduliLindungi
Budi menekankan, aplikasi ini akan secara bertahap dioptimalkan dalam melakukan tiga fungsinya.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Aplikasi PeduliLindungi mulai diuji coba terintegrasi dengan 6 aktivitas utama masyarakat.
Uji coba ini dilakukan demi memudahkan fungsinya untuk skrining, tracing, maupun protokol kesehatan, sebelum masyarakat memulai aktivitas yang berkaitan dengan interaksi sosial di masa pandemi Covid-19.
Aktivitas pertama yang diuji coba adalah perdagangan modern maupun tradisional.
Baca juga: Beredar Rekaman Napoleon-Tommy Sumardi Soal Kasus Red Notice, Nama Listyo Sigit Prabowo Disebut
"Yang sekarang kita sudah mulai diuji coba, diintegrasikan dengan aplikasi PeduliLindungi."
"Adalah aktivitas perdagangan modern seperti mal maupun perdagangan tradisional seperti pasar," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam virtual launching 'Integrasi QR Code PeduliLindungi', Kamis (7/10/2021).
Aktivitas kedua berkaitan dengan sektor transportasi, baik darat, laut, maupun udara.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 7 Oktober 2021: 1.393 Orang Positif, 1.946 Pasein Sembuh, 81 Meninggal
Aktivitas ketiga adalah pariwisata, khususnya yang mengacu pada bisnis kuliner dan pameran.
"Aktivitas ketiga adalah aktivitas pariwisata terutama kuliner, tapi ada juga aktivitas-aktivitas show atau pameran dan lain sebagainya," jelas Budi Gunadi.
Aktivitas keempat adalah pekerjaan, ini bisa terkait dengan aktivitas bekerja di kantor maupun di pabrik.
Baca juga: KPU Ajukan Dua Opsi Soal Pemilu 2024 dan Pilkada, Pilihan Kedua Perlu Dasar Hukum Baru
Yang kelima berkaitan dengan aktivitas belajar mengajar di lembaga pendidikan, seperti sekolah hingga perguruan tinggi.
"Aktivitas yang kelima adalah aktivitas pendidikan di sekolah-sekolah dasar, SMP, SMA, perguruan tinggi," papar Budi Gunadi.
Aktivitas terakhir yang tengah diuji coba pengintegrasiannya dengan aplikasi PeduliLindungi adalah aktivitas keagamaan.
Baca juga: Turis Asing Bakal Dikarantina 8 Hari Saat Tiba di Bali, Sandiaga Uno Tegaskan Tak Ada Biaya Tambahan
"Dan aktivitas lain yang paling penting adalah aktivitas keagamaan, baik itu ritual mingguan ke masjid, ke gereja, atau acara keagamaan besar seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, maupun Ngaben," tutur Budi.
Budi menekankan, aplikasi ini akan secara bertahap dioptimalkan dalam melakukan tiga fungsinya.
"Nah, aplikasi PeduliLindungi secara agresif namun bertahap akan kita implementasikan ke 6 aktivitas utama tadi, untuk fungsi skrining, tracing, dan fungsi protokol kesehatan," terang Budi Gunadi.
Baca juga: Partai Demokrat Tunjuk Hamdan Zoelva Jadi Kuasa Hukum, Yusril: Jeruk Makan Jeruk, Saya Gembira
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada para mitra yang turut mendukung upaya penanganan pandemi melalui optimalisasi pengintegrasian aplikasi PeduliLindungi.
"Saya di sini berterima kasih kepada para mitra, karena untuk menjangkau seluruh masyarakat Indonesia yang melakukan aktivitas tersebut, kita tahu bahwa kita harus bersama-sama," ucap Budi.
Aplikasi PeduliLindungi kini terintegrasi dengan 15 aplikasi, yakni Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket.com, Dana, Livin' by Mandiri, Cinema XXI, Link Aja, GOERS, Jaki, BNI Mobile, M-Cash, Shopee, dan Loket.com.
Sederet Manfaat Aplikasi PeduliLindungi, Tak Cuma Bisa Unduh Sertifikat Vaksin Covid-19
Aplikasi PeduliLindungi bukan hanya untuk mengunduh sertifikat vaksin Covid-19.
Aplikasi ini banyak manfaatnya.
PeduliLindungi merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah melakukan pelacakan digital guna menghentikan penyebaran Covid-19.
Baca juga: Tiga Napi Meninggal di RSUD Tangerang, Korban Jiwa Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang Jadi 44 Orang
Dikutip dari laman covid19.go.id, berikut ini manfaat aplikasi PeduliLindungi:
1. Memberikan peringatan pada pengguna
Pengguna PeduliLindungi akan mendapatkan notifikasi jika berada di keramaian atau di kawasan zona merah.
Pengguna juga akan mendapatkan peringatan jika di lokasi mereka berada terdapat orang yang terinfeksi Covid-19 positif atau ada Pasien Dalam Pengawasan.
2. Pengawasan (surveillance)
Dengan adanya informasi lokasi pengguna yang dibagikan saat bepergian, memudahkan pemerintah mengawasi dan mendeteksi pergerakan orang-orang yang terpapar Covid-19 selama 14 hari ke belakang.
Pemerintah jadi lebih mudah mengidentifikasi dan mendeteksi masyarakat melalui lacak data lokasi dan informasi secara digital.
3. Mengunduh sertifikat vaksin
Masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 bisa mengunduh sertifikat vaksin lewat fitur yang ada di aplikasi ini.
4. Informasi hasil tes Covid-19
Dalam aplikasi PeduliLindungi juga terdapat fitur yang bisa menunjukkan hasil tes PCR atau swab antigen dari laboratorium yang terafiliasi dengan pemerintah.
5. Sebagai bukti untuk mengakses layanan publik
Aplikasi ini sangat berguna bagi petugas di bandara, pusat perbelanjaan atau di tempat lainnya untuk mengetahui apakah seseorang sudah menjalani program vaksinasi atau belum.
Hanya dengan menunjukkan atau lewat fitur pindai QR Code, akan ditampilkan data vaksinasi Anda.
Ini Arti 4 Warna di Barcode PeduliLindungi
Pemerintah akan menindak tegas orang berkategori hitam pada barcode di aplikasi PeduliLindungi, yang masih beraktivitas di area publik.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi pers virtual, Senin (6/9/2021).
"Ke depan pemerintah akan menindak orang-orang dengan kriteria hitam di aplikasi PeduliLindungi yang masih berusaha melakukan aktivitas di area publik," kata Luhut.
Baca juga: Waspada, Korban Kebocoran Data Bisa Dituduh Sebagai Teroris
Mereka yang berkategori hitam tersebut, kata Luhut, akan dibawa ke tempat isolasi terpusat.
Hal itu dilakukan untuk menjaga dan melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19.
"Karena kalau tidak, mereka semua akan membuat klaster baru lagi di berbagai tempat atau di keluarganya sendiri," tuturnya.
Baca juga: Daripada Cari Kambing Hitam Soal Data Bocor, DPR Ajak Pihak Terkait Duduk Bareng dan Cari Solusi
Luhut meminta masyarakat beraktivitas di tempat-tempat yang sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi, sehingga dapat mengurangi risiko tertular Covid-19.
Pekan lalu Luhut mengatakan pemerintah menambah satu kategori lagi dalam aplikasi PeduliLindungi, yakni hitam, selain warna hijau, kuning, dan merah.
Warna barcode tersebut akan diketahui setelah pengunjung melakukan scan pada QR Code yang dipasang di area publik.
Baca juga: Pengelola Pusat Belanja Berharap Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Masuk dan Waktu Makan Tak Dibatasi
Warna hitam adalah orang yang positif Covid-19 dan kontak erat pasien Covid-19.
Berikut ini arti warna barcode dan artinya pada Aplikasi PeduliLindungi.
Merah:
Pengunjung belum melakukan vaksinasi Covid-19 atau bisa juga pengunjung merupakan kontak erat dengan pasien Covid-19.
Mereka yang memiliki status warna ini tidak dibolehkan masuk ke tempat umum atau area publik yang menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Kuning:
Pengunjung sudah mengikuti vaksinasi dosis pertama.
Mereka yang berkategori ini diperbolehkan masuk dengan verifikasi petugas.
Pengunjung kategori ini wajib menerapkan protokol kesehatan.
Hijau:
Pengunjung sudah melakukan vaksinasi dosis satu dan dua alias lengkap.
Pengunjung dengan kategori ini diperbolehkan mengakses fasilitas umum.
Hitam:
Pengunjung dalam kondisi positif Covid-19, atau pengunjung merupakan kontak erat dengan pasien Covid-19.
Pengunjung yang memilik warna barcode ini tidak bisa masuk ke tempat umum.
Pemerintah akan menindak tegas pengunjung kategori ini bila memaksa masuk fasilitas umum. (Fitri Wulandari)