Waspada, Korban Kebocoran Data Bisa Dituduh Sebagai Teroris

Sebab, katanya, saat ini ditemukan kebocoran data masyarakat, bisa membuat masyarakat dituduh sebagai teroris.

Editor: Yaspen Martinus
ISTIMEWA
Dr Pratama Persada, chairman Lembaga Riset Keamanan Siber (ClSSReC) menegaskan, kebocoran data tidak bisa diremehkan begitu saja. Termasuk, soal kebocoran data eHAC. 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Dr Pratama Persada, chairman Lembaga Riset Keamanan Siber (ClSSReC), menyoroti kebocoran data yang semakin mengkhawatirkan.

Sebab, katanya, saat ini ditemukan kebocoran data masyarakat, bisa membuat masyarakat dituduh sebagai teroris.

Hal itu disampaikan Pratama dalam Ins Talk yang disiarkan kanal media sosial Instagram @radioelshinta90fm, Senin (6/9/2021).

Baca juga: Yahya Waloni Dikembalikan ke Bareskrim Usai Dirawat karena Pembengkakan Jantung

"Kemarin saya juga sempat live dengan Wakil Ketua Komisi I DPR."

"Sekarang sudah ada juga data kita ini digunakan untuk menjadi anggota kelompok teroris. Bayangin," kata Pratama.

Bisa dibayangkan, kata Pratama, seseorang yang tak pernah terlibat langsung, tiba-tiba terseret dalam kelompok teroris.

Baca juga: Penyidik KPK Tak Lulus TWK: Harun Masiku Ada di Indonesia pada Agustus 2021

"Jadi, ketika Densus 88 menggerebek mendapat list anggotanya, dicek anggotanya, ada KTP kita di sana. Ngeri enggak?"

"Kita enggak ngapa-ngapain, kita enggak pernah radikal, tiba-tiba kita dibilang teroris."

"Itu kan bahaya sekali," tuturnya.

Baca juga: Wamenkes Bilang Herd Immunity Tak Terbentuk Meski 70-80 Persen Penduduk Sudah Divaksin Covid-19

Untuk itu, Pratama menegaskan, kebocoran data tidak bisa diremehkan begitu saja. Termasuk, soal kebocoran data eHAC.

"Makanya, jangan meremehkan data yang bocor."

"Saya kemarin sempat kesel dengan Kemenkes, dia bilang data yang bocor dari eHAC itu data lama."

"Ada 1,3, juta data loh. Dibilang data lama, padahal itu data valid," tegasnya.

Roy Suryo: PeduliLindungi Aplikasi Konyol, Tak Ada Verifikasi Sama Sekali

Roy Suryo, pakar telematika dan informatika mengatakan, PeduliLindungi adalah aplikasi konyol yang sejak awal sangat mudah dibobol, bahkan oleh orang yang bukan ahli IT sekalipun.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved