Waspada, Korban Kebocoran Data Bisa Dituduh Sebagai Teroris
Sebab, katanya, saat ini ditemukan kebocoran data masyarakat, bisa membuat masyarakat dituduh sebagai teroris.
"Nah, kemudian orang atau siapapun memasukkan itu keluarlah data dari vaksin beliau atau Presiden."
"Dan kemudian itu bisa diprint," bebernya.
Baca juga: Takut Kabur, KPK Boyong 17 ASN Tersangka Kasus Jual Beli Jabatan di Probolinggo ke Jakarta
Jika data vaksin Presiden bisa dibobol, kata Roy, maka data masyarakat dan para pejabat juga bisa.
Menurut Roy, pernyataan pemerintah yang akan melindungi data pejabat di aplikasi PeduliLindungi agar tak bocor seperti data Presiden, menggelikan.
"Nah, kalau sekarang misalnya pemerintah mengatakan akan melindungi data pejabat tertentu, maka ini menjadi pertanyaan untuk situs PeduliLindungi ya, begitu."
Baca juga: Sertifikat Vaksinasi Covid-19 dan NIK Jokowi Bocor, Data Pejabat di PeduliLindungi Kini Ditutup
"Karena kemudian aplikasi menjadi tidak peduli terhadap masyarakat dan tidak melindungi terhadap masyarakat."
"Tapi hanya melindungi pejabat tertentu saja. Ini menjadi pertanyaan," ucap Roy. (Fransiskus Adhiyuda)