Unjuk Rasa
Wahyu Sri Bintoro Janji Bakal Mundur dari Jabatan Jika Tindakan Represif Anggotanya Terulang Lagi
Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro menemui kelompok mahasiswa dan berdialog di Polresta Tangerang.
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Sekelompok mahasiswa menggeruduk Gedung Presisi Polresta Tangerang Polda Banten, Jumat (15/10/2021).
Mereka melakukan unjuk rasa.
Lantas, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro langsung menemui kelompok mahasiswa tersebut dan berdialog.
Saat itu, Wahyu Sri Bintoro menjamin bahwa tindakan represif atau tindakan anggota di luar standar operasional prosedur (SOP) pengamanan aksi unjuk rasa tidak akan terulang.
"Kami sudah membuat pernyataan bahwa anggota kami menjadi tanggung jawab kami," ujar Wahyu saat berdialog lesehan dengan kelompok mahasiswa.
"Apabila mengulangi perbuatannya lagi, tindakan represif, atau kekerasan eksesif, saya siap mengundurkan diri," katanya lagi.
Menurut Wahyu, pernyataannya itu dituang secara tertulis di atas materai.
Dia juga mengapresiasi mahasiswa yang melaksanakan aksi unjuk rasa secara tertib dan damai.
Baca juga: Kondisi Terkini Mahasiswa yang Dibanting Polisi Saat Unjuk Rasa di Kantor Bupati Tangerang
Baca juga: Kasus Polisi Banting Mahasiswa, Bupati, Kapolda, hingga Kapolresta Tangerang Ramai-ramai Minta Maaf
Mahasiswa, kata Wahyu, sebagai mitra kerja yang sangat diharapkan saran, informasi, dan masukan untuk perbaikan pelayanan kepolisian.
"Alhamdulillah sore ini, saya bertemu dengan mitra kerja saya rekan-rekan mahasiswa.:
"Alhamdulillah berjalan aman dan lancar. Dan saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa," ucap Wahyu.
Apresiasi juga diberikan oleh Kapolda Banten Irjen Pol Dr Rudy Heriyanto Adi Nugroho.
Selain itu, atas inisiatif dia dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, mahasiswa MFA (21)yang menjadi korban tindakan kekerasan aparat itu telah mendapat pelayanan kesehatan.
"Jadi MFA itu, kemarin sengaja saya dan Bapak Bupati Tangerang memberikan pelayanan yang terbaik kepada MFA."
"Karena MFA kondisinya ada penyakit bawaan yang perlu penanganan medis," ujarnya.