Berita Nasional
Pandemi Virus Corona Mereda, Penjualan Properti Mulai Tancap Gas
Penjualan properti diprediksi kembali pulih seiring meredanya pandemi virus corona. Para pengembang pun bersiap diri.
Perbaikan kredit konsumsi ini ditopang oleh perbaikan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit multiguna.
Dimana diketahui, penyaluran kredit sektor Properti pada September 2021 tumbuh 5,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan Agustus 2021 yang sebesar 5,1 persen (yoy).
Sementara itu, CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, menyatakan di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, sektor properti menjadi satu-satunya investasi yang aman bagi investor.
Baca juga: Revitalisasi dan Perbaikan Drainase, Kepala Dinas PU Tangsel Targetkan Genangan Air Semata Kaki
Menurutnya, setelah berbagai platform investasi berguguran, properti adalah satu-satunya jenis investasi yang tetap memberikan capital gain di tengah pandemi.
"Jadi tak heran berbagai proyek perumahan, dan apartemen justru tumbuh positif di tengah pandemi ini," kata Ali Tranghanda.
Dia mengatakan, pasar properti di Indonesia tidak kehilangan daya beli, karena masih banyak masyarakat yang memiliki dana besar untuk investasi.
Dan Investor saat ini masih menahan diri dan melihat investasi yang pas bagi mereka.
Baca juga: Anies Baswedan Patok Target Ambisius, Banjir Surut dalam Enam Jam dan tak Ada Korban Jiwa
"Properti kehilangan daya beli? Jawabannya, tidak. Properti pasti bangkit dan mereka masih menahan dananya saja," katanya.
"Tetapi ketika aturan di tengah pandemi ini mulai dilonggarkan, properti pasti langsung melonjak naik,” kata Ali lagi.
Lebih lanjut Ali mengatakan, tren pasar properti terutama sektor hunian terus mengalami perbaikan.
Pasalnya, kebutuhan untuk mencari tempat tinggal dan juga investasi properti juga masih cukup baik.
Kondisi tersebut didorong oleh kebijakan pemerintah atas pengurangan pajak dan juga tren Covid-19 mulai menurun.
Baca juga: Sally Adelia Gelar Resepsi Pernikahan dengan Konsep Roman Empire Wedding setelah Tertunda Setahun
Saat ini, daya beli masyarakat sejatinya masih ada, dan properti adalah salah satu instrumen investasi yang menarik, serta masih menjanjikan dibandingkan dengan investasi lainnya.
"Saya selalu bilang banyak jenis dan pilihan investasi, mulai dari saham, aset kripto, atau emas. Namun, saya berani bilang ke investor, ada enggak investasi lain yang bisa melindungi keluarga semua dari pandemi? Investasi properti paling sehat," kata Ali.
Bahkan, saat pandemi seperti ini, justru rumah yang rentang harganya Rp 10 miliar hingga Rp 20 miliar laris terjual.