Berita Tangerang
Istri Sedang Pergi, Guru Ngaji Bertindak Asusila pada Dua Remaja Putri yang Jadi Muridnya
Entah apa yang ada di benak Saiful, seorang guru ngaji. Saat istri sedang pergi, birahinya malah tinggi, dan berniat berbuat jahat pada muridnya.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Seorang bocah di bawah umur A (15) dan R (16) warga Cipete, Pinang, Kota Tangerang, mendapat perlakuan asusila dari seorang ustaz bernama Saiful yang merupakan guru ngaji dua bocah tersebut.
Paman A, Firmansyah mengatakan, A dan R telah mengikuti pengajian dengan Saiful sejak tahun 2020 lalu, ketika A dan R masih duduk di bangku SMP.
Baca juga: Kejar Herd Immunity, Dinkes DKI Gencar Berikan Sosialisasi pada Orang Tua Terkait Manfaat Vaksin
"Ponakan saya dan temannya R sudah mengikuti pengajian di tempat ustaz itu sudah sejak satu tahun lalu, waktu mereka masih kelas 3 SMP," ujar Saiful saat diwawancarai Wartakotalive.com, Kamis (4/11/2021).
"Mereka mengaji itu seminggu sekali, Rabu malam atau Kamis malam," sambungnya.
Lebih lanjut Firmansyah menjelaskan, kronologi kejadian bermula sejak bulan April 2021 lalu, secara intens Saiful menghubungi A melalui pesan singkat dan panggilan telepon di malam hari.
Dalam percakapannya, Saiful mengajak A dan R ke kediamannya, dengan dalih mengisi ilmu dalam diri.
Baca juga: Olivia Nathania Was-was, Polisi akan Gelar Perkara Kasus Dugaan Penipuan CPNS
Setelah berhasil membujuk, Saiful mengajak A dan R untuk datang ke rumahnya ketika sang istri pergi dan kondisi rumah sepi.
Di sana, Saiful memerintahkan A dan R untuk menanggalkan pakaiannya, lalu menggerayangi tubuh A dan R, hingga memerintahkan A dan R agar memegang kemaluan miliknya.
"Setelah abis mengaji, ponakan saya A selalu ditelepon sama si ustaz ini setiap malam secara intens,” ujarnya.
“Dalam telepon itu, Saiful mengajak ponakan saya ke rumahnya dengan alasan mau diisi ilmu-ilmu ghaib gitu ke dalam tubuhnya," kata Firmansyah.
Baca juga: Rosanna Hanya Genggam Tangan Iwan Fals saat Lapor ke Polisi Terkait Penemaran Nama Baik
"Setelah disuruh ke rumahnya, A dan R disuruh membuka bajunya, lalu mereka menjalankan ritual mandi kembang,” lanjutnya.
“Di situlah si ustaz memegang bagian tubuh ponakan saya dan parahnya lagi, ponakan saya disuruh pegang barang kemaluan si ustaz itu,” katanya lagi.
“Ustaz ini ngajak A dan R ke rumahnya, setiap rumahnya itu kosong, sepi dan enggak ada orang sama sekali," lanjutnya dengan raut wajah sedih.
Perlakuan tindak asusila tersebut dilakukan Saiful terus berulang hingga berkali-kali selama sekitar satu bulan.
Baca juga: Wahidin Halim Persilahkan Buruh Demo Terkait Upah, tapi Harus Patuh Jika Sudah Ada Keputusan
Menurut Firmansyah, selama menjalankan modusnya, perlakuan Saiful yang paling parah adalah berniat menyetubuhi A di sebuah kamar dengan kondisi gelap dan kondisi tertutup.
Beruntung, perbuatan tersebut tidak sampai terjadi, lantaran orang tua dari istri Saiful datang berkunjung secara tiba-tiba.
"Paling parah pelakuan si ustaz itu, bahkan sampai ada yang hampir berhubungan seksual suami istri,” ujarnya.
“Mereka udah di dalam kamar, baju udah dibuka, sampai disuruh pegang-pegang barang. Itu ponakan saya sampai merem sangking takutnya," tutur Firmansyah.
Baca juga: Jerinx Was-was Berkas Kasus Pengancaman pada Adam Deni Sudah Lengkap di Tangan JPU
"Untung mertua si ustaz cepat dateng, jadi hal itu tidak sampai terjadi,” katanya lagi.
“Tapi dengan begitu kami keluarga makin khawatir, karena udah pasti banyak yang dilakuin kan, orang udah sama-sama tanpa busana mereka di kamar itu," jelasnya.
Kemudian Firmansyah menambahkan, usai perbuatan tersebut keponakannya yakni A, meminta pindah lokasi pengajian kepada kedua orang tuanya.
Tanpa menaruh rasa curiga, orang tua A pun menyetujui permintaan si anak.
"Sekitar bulan Mei, keponakan saya minta pindah pengajian. Namanya orangtua demi pengetahuan agama anak sendiri, ya tanpa menaruh rasa curiga disetujui," ucapnya.
Baca juga: Promo KFC Kamis 4 November: Beli 10 Ayam Cuma 90 Ribuan, Paket Bento Sambal Nusantara
"Ternyata di situlah titik puncak A takut akan perlakuan ustaz ini, makanya sampai minta pindah pengajian saking trauma dengan kejadian yang dialami itu," tutup Firmansyah.