PTM Sekolah

Evaluasi 445 SD di Kota Tangerang Gelar PTM, Berikut Hasilnya Kata Kadisdik

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan evaluasi terkait gelaran PTM SD di Kota Tangerang.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Mohamad Yusuf
Wartakotalive.com/Gilbert Sem Sandro
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang telah mengizinkan 445 Sekolah Dasar menggelar Pembelajaran Tatap Muka mulai pekan ini.

Gelaran PTM SD di Kota Tangerang itu dilakukan secara bertahap, sejak Senin (25/10/2021) lalu.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan evaluasi terkait gelaran PTM SD di Kota Tangerang.

Hasil evaluasi itu disebut Jamaluddin diantaranya adalah, siswa-siswi yang mengikuti PTM masih terbilang kaku dan lugu.

Hal itu dinilai Jamal merupakan hal lumrah, lantaran para murid sudah terlalu lama menjalani Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ), pasca Pandemi Covid-19 melanda.

"Ada beberapa hal yang sudah kita evaluasi sementara dalam gelaran PTM SD ini, salah satunya banyak anak-anak yang masih kaku, malu dan lugu saat mengikuti PTM," ujar Jamaluddin saat memberi keterangan kepada awak media, Senin (8/11/2021).

"Itu tidak masalah, kita maklum karena ini merupakan pertama kali bagi mereka yang baru kelas 1 dan 2 SD. Lagipula anak-anak ini sudah setahun lebih kan melakukan belajar secara daring," jelasnya.

Baca juga: Diapit 3 Jenderal, Gaya Menlu Retno Marsudi Bikin Salah Fokus, Pakai Sepatu Kanan-Kiri Beda Warna

Baca juga: TAK DISANGKA, Uang Ratusan Juta Terkumpul Ketika Penjual Gorengan Bongkar Tabungan dari Ember

Baca juga: Dampak Corona, Pemerintah Jepang Beri Setiap Anak hingga Usia 18 Tahun, Subsidi Uang Rp12,7 Juta

Selain perilaku siswa-siswi yang masih kaget dengan gelaran PTM, hasil evaluasi lainnya yang disebut Jamaluddin adalah orangtua siswa yang menunggu anaknya diluar sekolah.

Jamaluddin menerangkan, kebiasaan itu tidak lagi diizinkan di masa sekarang ini, sebab dapat menimbulkan kerumunan.

Pasalnya, pelaksanaan PTM dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat di seluruh area sekolah, termasuk depan gerbang masuk.

"Memang ada beberapa sekolah yang kami pantau ada orangtua yang mengantar anaknya dan menunggu hingga mereka selesai PTM. Mereka yang menunggu itu kami suruh pulang, agar tidak berkerumun," kata dia.

"Sekarang ini kebiasaan menunggu anak sekolah itu tidak boleh lagi, karena kan syarat sekolah menggelar PTM itu prokesnya harus ketat, contohnya kapasitas murid setiap kelas saja hanya 50 persen kan," imbuhnya.

Baca juga: Melihat Efek Samping, Respons Antibodi, dan Efikasi Vaksin Zifivax yang telah Mendapatkan Izin BPOM

Baca juga: TAK LAGI REPOT! Begini Cara Cetak KK, Akta Kelahiran, dan Kependudukan Secara Mandiri

Baca juga: ALHAMDULILLAH, Saudi Arabia Kembali Buka Umrah untuk Jemaah Indonesia, Simak Persyaratannya Berikut

Oleh sebab itu Jamaluddin menghimbau, agar orangtua dapat mempercayakan anaknya untuk melaksanakan PTM secara mandiri.

Hal itu dikatakan Jamal, untuk kelancaran jalannya proses PTM bagi para seluruh siswa-siswi di tiap sekolah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved