Ade Yunus Minta Pemkot Tangerang Lihat Langsung Teknologi PSEL, Jangan Beli Kucing dalam Karung

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Aktivis Lingkungan Hidup, Ade Yunus mendesak Pemerintahan Kota Tangerang agar lebih teliti  dalam bekerja.

Hal itu dikemukakan terkait perlengkapan teknologi pembangunan pengelolaan sampah menjadi energi listrik (PSEL).

Serta pembahasan kerangka kerja nota kesepahaman (MoU) secara inklusif dan kolaboratif dengan meminta pendapat dari pemangku kepentingan terkait.

"Hal ini dilakukan demi menerapkan azas kecermatan dan kehati-hatian dini terhadap proyek PSEL yang tentu terdapat dampak dan risiko," ujar Ade kepada Tribuntangerang.com, Senin (13/12/2021).

Baca juga: Wisata Edukasi, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Panen Kacang Panjang

Baca juga: PMI Kota Tangerang Gelar Pelatihan dan Simulasi Penanganan Kebakaran di Lingkungan Kerja

Menurut Ade Yunus, pelaksanaan PSEL bukan tentang hari ini dan esok atau kebijakan Pemkot Tangerang hari ini, melainkan kebijakan untuk masa depan.

"Bisa menjadi beban atau kemaslahatan dari kebijakan tersebut," ucapnya.

Dia mengatakan, draft MoU PSEL secara eksplisit menyebutkan bahwa dampak yang ditimbulkan baik aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup dari pelaksanaan PSEL menjadi tanggung jawab dari pemenang tender.

Khusus aspek sosial, ekonomi bahwa seluruh lapangan pekerjaan pada sektor formal diprioritaskan kepada warga Kota Tangerang.

Khususnya masyarakat sekitar terdampak, harus secara eksplisit dalam MoU tersebut bukan sekadar lips service atau janji manis belaka.

"Pemkot Tangerang perlu melihat langsung teknologi yang akan digunakan pada PSEL nanti, sehingga tidak seperti beli kucing dalam karung," kata Ade Yunus.