Kesehatan

Mengenal Seluk Beluk Suplemen Makanan dan Waktu yang Tepat Mengkonsumsinya

Seberapa penting suplemen makanan untuk tubuh manusia? Apabila sudah cukup konsumsi makanan bergizi tidak perlu lagi suplemen?

Istimewa
Kent L. Bradley, M.D., MBA, MPH – Chief Health and Nutrition Officer, Herbalife Nutrition  

TRIBUNTANGERANG.COM - Nutrisi yang baik sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kita.

Idealnya, kita akan mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan dari makanan yang dikonsumsi, tetapi karena berbagai alasan dari kurangnya akses ke makanan sehat hingga gaya hidup yang sibuk maka banyak orang mungkin mendapat manfaat dari suplemen makanan untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka.

Kelaparan tersembunyi (Hidden Hunger), atau juga dikenal sebagai defisiensi mikronutrien, menimpa lebih dari 2 miliar individu atau satu dari tiga orang di seluruh dunia.

Di Amerika Serikat, sekitar 75 persen dari populasi di atas satu tahun tidak mengkonsumsi asupan buah yang direkomendasikan, dan lebih dari 80 persen tidak mengkonsumsi asupan sayuran yang direkomendasikan.

Ketika Anda mempertimbangkan bahwa sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral terkaya, seharusnya banyak orang yang dapat memenuhi asupan mikronutrien penting tersebut namun faktanya banyak dari kita yang tidak mendapat asupan nutrisi yang penting itu.

Untuk membantu masalah ini dan masalah kesenjangan pola makan lainnya, banyak ahli kesehatan menganjurkan untuk menambahkan suplemen pada pola makan Anda.

Pada populasi dan bagian tertentu di dunia, misalnya, bayi dan anak kecil diberi suplemen vitamin A, sementara wanita usia subur diberi suplemen asam folat.

Memahami Peran Suplemen Makanan  

Ilustrasi - peran suplemen makanan
Ilustrasi - peran suplemen makanan (Istimewa)

Kami baru-baru ini bermitra dengan Council for Responsible Nutrition untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tren suplementasi global dan bagaimana konsumen umum menggunakan suplemen makanan.

Kami telah melakukan survei kepada 13.000 orang di 24 negara, dan menemukan bahwa:

·  64 persen responden mengonsumsi vitamin atau suplemen setiap minggu.

·  61 persen mengambil satu atau dua vitamin atau suplemen seminggu.

·  Dari mereka yang saat ini mengonsumsi vitamin atau suplemen, rata-rata responden menghabiskan sekitar 286 dolar AS (setara Rp. 4 juta) setiap tahun.

·  30 persen melaporkan mendapatkan informasi mereka mengenai suplemen dari pencarian internet dan media sosial, sementara 27 persen mengonsumsi suplemen setelah berkonsultasi dengan dokter mereka.

Menariknya, terlepas dari bagaimana mereka menemukan informasi mereka, 77 persen mengatakan bahwa mereka ingin tahu lebih banyak tentang manfaat kesehatan dari berbagai vitamin dan suplemen untuk meningkatkan kesehatan mereka.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved