Tangerang Raya

Arief R Wismansyah : Kebutuhan Air Minum Masyarakat Kota Tangerang Baru Mencapai 25 Persen

Kebutuhan air minum masyarakat perkotaan harus bisa dipenuhi dari air permukaan seperti dari waduk yang telah dibangun.

Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Intan UngalingDian
istimewa
Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat penandatanganan nota kesepahaman di Hotel Aryaduta Lippo Village, Kota Tangerang, Senin (27/12/2021). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Kebutuhan air minum masyarakat perkotaan harus bisa dipenuhi dari air permukaan seperti dari waduk yang telah dibangun.

Untuk memenuhi kebutuhan air minum,  di Provinsi Banten telah dibangun Waduk Karian sebagai proyek strategis nasional (PSN).

"Proyek Strategis Nasional (PSN) sangat bermanfaat bagi masyarakat," kata Gubernur Banten Wahidin Halim di Hotel Aryaduta Lippo Village, Kota Tangerang, Senin (27/12/2021).

Kehadiran Wahidin Halim di Hotel Aryaduta Lippo Village dalam acara Pembahasan Nota Kesepakatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Regional Karian - Serpong Tahap I.

Acara itu dilanjutkan penandatanganan nota kesepahaman yang juga dilakukan di Hotel Aryaduta Lippo Village.

MoU atau nota kesepahaman ditandatangani Dirjen Cipta Karya, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, Pemprov Banten, Pemkot Tangerang, dan Pemkot Tangsel.

Baca juga: 8 Cara Membuat Kopi Anda Supersehat, Perhatikan Waktu Minum dan Hindari Tambahan Gula

Baca juga: 7 Makanan dan Minuman ini Harus Dihindari Penderita Arthritis

Sebelumnya, MoU itu melalui hasil kajian sehingga bisa ditindaklanjuti ke Perjanjian Kerja Sama (PKS) secara teknis. 

"Kita mendukung program presiden dalam penyediaan air minum. Pemerintah hadir dengan membangun Waduk Karian." 

"Terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang sudah membangun Waduk Karian yang semuanya dibiayai oleh Pemerintah Pusat," kata Wahidin Halim lagi.

Menurut dia, pemanfaatan air permukaan penting agar tidak terjadi penurunan tanah. 

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, kesepakatan bisa ditindaklanjuti karena meneruskan kesepakatan sebelumnya.

Benyamin Davnie menilai, kesepakatan itu untuk meningkatkan pelayanan air minum di Kota Tangerang Selatan. 

"Kewajiban kita penyediaan lahan 6.000 meter persegi yang ditindaklanjuti dengan anggaran lainnya," ucap Benyamin Davnie.

"Harapannya Covid-19 tidak meledak lagi sehingga tidak terjadi refocusing untuk tidak lanjut," ujarnya.

Baca juga: Kopi Kunyit Meningkatkan Kesehatan Tubuh Anda, Simak Cara Membuat Minuman Ini

Sedangkan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, layanan air minum di Kota Tangerang baru mencapai 25 persen dari sekitar 450.000 kepala keluarga di Kota Tangerang.

Oleh karena itu, kata Arief, perlu disiapkan skema implementasinya agar ketika air sampai di Kota Tangerang bisa disalurkan ke masyarakat. 

"Setelah kami hitung perkiraan pembiayaan jaringan pipa mencapai Rp 900 miliar," ujar Arief.

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menambahkan, air minum sangat perlu dilakukan dan penting dilaksanakan.

Air sangat diperlukan oleh masyarakat sehingga diperlukan kehadiran perusahaan daerah untuk layanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

"Perkembangan Kota Satelit yang pesat, jangan sampai menggunakan air tanah karena bisa mendegradasi lingkungan," ucap Arief R Wismansyah.

Sementara itu Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, terkait teknis setelah dilakukan penandatanganan kesepakatan nanti ada pendampingan. 

"Ini menjadi pelajaran bersama dalam penanganan air minum di hulu dan di hilir secara bersama," ujar Herry Trisaputra Zuna.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved