Mengenal Lebih Dekat TPA Rawa Kucing, Tampung 1.400 Ton Sampah Warga Kota Tangerang Setiap Harinya
Hampir 30 tahunan TPA Rawa Kucing telah menjadi tempat penampungan sampah masyarakat Kota Tangerang baik sampah organik dan non organik.
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Mohamad Yusuf
Hanya saja peningkatannya rata-rata 10 persen.
Untuk sampah non organik, saat ini masih ditumpuk di zona aktif, sehingga menjadi bukit.
Sedangkan untuk sampah organik, akan dimaksimalkan jadi kompos yang mana rata-rata per harinya mampu menghasilkan 200 hingga 300-an Kg kompos.
Biasanya selain sampah yang berasal dari rumah tangga, sampah organik juga kerap muncul dari daun-daunan atau kayu yang rusak akibat badai.
Dengan mesin pencacah yang dimiliki TPA Rawa Kucing, dedaunan tersebut pun akan diproses oleh mesin, sebelum dilakukan pembusukan.
"Pengolahan sampah organik menjadi kompos itu perlu waktu 30 hingga 40 hari agar layak digunakan," ujarnya.
Kompos tersebut pun dibagikan gratis namun dengan prosedur tertentu, dimana masyarakat mesti mengirimkan surat terlebih dulu
Sebagai tempat pembuangan sampah terakhir, TPA Rawa Kucing memikirkan masyarakat sekitar yang terdampak.
Guna meminimalisir pencemaran udara, TPA Rawa Kucing membuat RTH, atau zona penyangga dari zona aktif.
TPA Rawa Kucing juga memiliki zona hijau yang mencapai empat hingga lima hektar, agar masyarakat bisa belajar soal pengelolaan sampah di TPA.
Selain itu, TPA Rawa Kucing turut memiliki kolam resapan, dimana menampung air hujan, atau air dari bekas sampah yang sudah di treatment sehingga tidak menghasilkan bau yang menyengat. (m21)
Suasana TPA Rawa Kucing, tempat pembuangan sampah terakhir masyarakat Kota Tangerang