Jakarta
Pemprov DKI Jakarta Tunggu Jawaban dari Pemerintah Pusat Soal Usulan PPKM Level 3
Anies Baswedan sudah mengusulkan PPKM level 3 ke Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 ke Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Hal itu dikemukakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmd Ria Patria.
"Jadi dalam usulan Pak Gubernur ke Pak Menko itu salah satunya usul peningkatan pengawasan pembatasan," ujar Ahmad Riza Patria di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (6/2/2022).
Menurut dia, alasan menaikkan status PPKM untuk mencegah Covid-19 varian Omicron menyebar luas.
Namun keputusan akhir di pemerintah pusat untuk menaikkan level PPKM di Jakarta atau tidak.
Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan memberlakukan jam malam.
Saat ini, pembatasan baru berlaku di lokasi usaha yakni pembatasan jam operasional dan pembatasan kapasitas.
"Nanti itu semua memang kita ke depan ada upaya-upaya pembatasan di jalan, pembatasan jam malam," tutur Ahmad Riza Patria.
Baca juga: Crowd Free Night Berlaku di 9 Kawasan di Jakarta Termasuk Monas Mulai Pukul 24.00 WIB
Baca juga: Proyek MRT Tutup Satu Ruas Jalan di Simpang Kebon Sirih Jakarta Pusat hingga Akhir Mei
RS cukup
Sementara itu, ketersediaan rumah sakit dan ICU di Jakarta dijamin tercukupi meski kasus Covid-19 varian Omicron hampir bersaing dengan ledakan varian Delta Juli 2021 lalu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan, data ada peningkatan bed occupancy ratio (BOR) menjadi 63 persen.
Dari 5.737 tempat tidur yang tersedia, sudah terpakai 3.618 tempat tidur.
Meski begitu, angka keterisian itu belum sampai setengahnya dari lonjakan tahun 2021.
"Namun demikian perlu kami sampaikan, dulu di Juni-Juli 2021 kita pernah mencapai 11.500."
"Jadi itu artinya sekalipun 63 persen ini data seat atau tempat tidur 5.700 an. Kalau dari 11.000 ini cuma 31 persennya," ujarnya.