Tangerang Raya

Ahmed Zaki Iskandar Berharap Pembatasan Kegiatan Masyarakat Bisa Tekan Laju Kasus Covid-19

Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan tentang kenaikan kasus Covid-19 paling tinggi terjadi pada Februari 2022.

Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Intan UngalingDian
Istimewa
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat mengikuti rapat koordinasi (rakor) penanganan Covid-19, Selasa (8/2/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengikuti rapat koordinasi (rakor) penanganan Covid-19, Selasa (8/2/2022).

Rakor itu dilakukan Ahmed Zaki Iskandar bersama Gubernur Banten Wahidin Halim dan Kepala Daerah se-Tangerang Raya di Ruang Rapat Akhlakul Karimah Puspem Kota Tangerang.

Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan tentang kenaikan kasus Covid-19 pada Januari 2022 dibandingkan Desember 2021.

Menurutnya, kasus Covid-19 naik sangat tinggi terjadi awal Februari. 

Data kasus Covid-19 naik dilihat dari angka penambahan kasus positif dan bed occupancy rate (BOR).

Menurut dia, saat ini penanganan pasien Covid-19 masih aman karena tempat isolasi terkonsentrasi dan keterisian tempat tidur rumah sakit masih di bawah 50 persen.

"Memang di akhir Januari atau di awal hingga pertengahan Januari mengalami kenaikan kasus yang sangat cukup signifikan di Kabupaten Tangerang," kata Ahmed Zaki Iskandar.

"Kita tidak fokus di Omicron atau Delta, tetapi yang sudah positif langsung kita isolasi atau kita rawat. Omicron atau pun Delta, mereka sama-sama positif itu perlu penanganan," ujarnya lagi.

Baca juga: Tak Usah Panik! Menkes Ungkap Senjata Ampuh Hadapi Covid-19 

Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Satpol PP Tertibkan Tempat Hiburan Malam di Tangerang Bagian Selatan

Bupati Tangerang juga melaporkan bahwa Hotel Yasmin sebagai tempat isolasi terkonsentrasi Pemkab Tangerang saat ini sudah 93 persen lebih keterisiannya.

Antisipasinya, Pemkab mulai mengaktifkan tempat-tempat isolasi terpadu kembali di beberapa kecamatan seperti di Legok dan Cisauk. 

Dari 2 tempat isolasi terpadu tersebut ada sekitar 80 tempat tidur yang bisa menampung pasien Covid-19 terutama orang tanpa gejala (OTG).

Sedangkan untuk pencapaian vaksinasi Covid-19 berdasarkan KTP, Pemkab Tangerang sudah mencapai 91 persen untuk dosis pertama.

Sekitar 65 persen lebih untuk vaksinasi Covid-19 dosis kedua. Untuk vaksinasi Covid-19 ketiga atau booster, pencapaiannya baru sekitar 2 persen.

Sedangkan vaksinasi Covid-19  anak-anak sudah mencapai lebih 70 persen.

"Sebetulnya kalau dari scoring, kita masih berada di kondisi zona kuning karena ketersediaan tempat tidur dan rumah sakit dan lain sebagainya ini masih cukup."

"Jadi dari scoring epidemiologi, kita masih berada di zona kuning untuk Kabupaten Tangerang," ucapnya.

Baca juga: Pasha Ungu Minta Keluarga dan Masyarakat di Rumah Saja saat Kasus Covid-19 Melonjak Lagi

Baca juga: BEGINI Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 dari WhatsApp, Simak Langkah-langkahnya

Dia berharap, pembatasan di beberapa lokasi dan protokol kesehatan digalakkan lagi dan pembelajaran jarak jauh akan menekan laju pertumbuhan kasus. 

"Satu sampai dua minggu ini, mudah-mudahan sudah terlihat hasilnya dan bisa turun," katanya.

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, rapat evaluasi dengan para Kepala Daerah Tangerang Raya tersebut dilakukan dalam rangka penanganan Covid-19 di Tangerang Raya yang lonjakan kasus Covid-19 tinggi.

"Tadi saya sudah mengecek seluruh kabupaten/kota, memang terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Tangerang Raya, tetapi semua masih dalam kondisi terkendali," kata Wahidin Halim.

"Trennya memang tinggi dibandingkan Covid yang kemarin tetapi orang yang dirawat presentasinya di rumah sakit hanya 16 persen, justru hanya rumah singgah dan isoter (isolasi terpadu-Red) itu yang tinggi keterisiannya," katanya lagi.

Wahidin Halim menambahkan, masyarakat sudah mulai terbiasa terhadap pandemi Covid-19 dan tidak panik.

Dia juga mengakui bahwa Banten sudah diserang gelombang ketiga Covid-19 sejak  penyebaran varian Omicron.

Namun Pemerintah Provinsi Banten sudah menyiapkan segala fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19.

"Kita bicara kesiapan, vaksinasi, kesiapan rumah sakit, dokter, obat-obatan, oksigen, tadi sudah siap."

"Akan terjadi puncak Covid-19 sebagaimana disinyalir para ahli, infrastruktur pun sudah ada pada saat Covid-19 awal-awal," ujar Wahidin Halim.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved