Hari Pers Nasional
CEO Tribun Network Ungkap Sejumlah Hal yang Hilang Karena Disrupsi Digital
CEO Tribun Network Dahlan Dahi membedah hal yang hilang akibat disrupsi digital pada Konvensi Nasional Media Massa dalam rangka Hari Pers Nasional
Saat ini, kata dia, platform distribusi baik berupa website, aplikasi, media sosial maupun video platform tidak dimiliki oleh perusahaan media.
"Itu technology company yang punya sehingga data mengenai usernya mereka yang punya dan kemampuan memonetisasinya mereka punya juga. So kita kehilangan kontrol di area itu," kata dia.
Kontrol yang juga hilang, kata Dahlan, ada pada saluran distribusi.
Ia mencontohkan sebelum disrupsi datang saluran distribusi koran dari mulai menyetak, membangun jaringan agen, sub agen, pengecer, sampai ke rumah penduduk kendalinya ada pada perusahaan media.
Tapi hari ini, kata dia, pembaca akan membaca konten berita di PC, smartphone, atau tablet dari dengan sistem operasi dari perusahaan yang berbeda-beda.
"Perkembangan terbaru, studi terbaru menemukan 700 ribu smart TV terjual setiap tahun. Ini saya merasa, the next big disruption itu bakal melanda televisi," kata dia.
Selain itu, kata dia, kendali juga hilang pada infrastruktur teknologi digital terkait konten yang memungkinkan pembaca terkoneksi dari gawai mereka ke konten berita.
"Artinya orang Indonesia mengakses konten Indonesia tapi sebenarnya teknologi infrastrukturnya ada di Singapura atau mungkin diletakkan di sebuah kampung di luar negeri. So kita tidak punya akses pada itu," kata Dahlan.
Kontrol, kata dia, juga hilang pada area periklanan.
Sebelum disrupsi datang, ia mencontohkan, di penerbitan koran ada tim sales di lapangan yang berada dalam kendali perusahaan.
Namun demikian, kata dia, saat ini para sales tersebut harus menempatkan materi iklan pada infrastruktur advertising digital begitu mendapatkan iklan.
"Apa itu? Dia butuh server, trading desk, DSP, SSP. Agak rumit di situ. Tapi poin saya adalah kita kehilangan kontrol di area itu," kata dia. (*)