Ibu Kota Baru
Gubernur Anies Bicara soal Nasib Jakarta Pasca-Ibu Kota Dipindah ke Kalimantan Timur
Anies Baswedan mengungkapkan kondisi terkini yang dihadapi Jakarta, saat pandemi jadi tantangan yang mengubah DKI menjadi kota yang lebih berketahanan
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Hertanto Soebijoto
TRIBUNTANGERANG.COM, GAMBIR -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan kondisi terkini yang dihadapi Jakarta, saat pandemi Covid-19 menjadi tantangan yang mengubah Jakarta menjadi kota yang lebih berketahanan.
Hal tersebut disampaikannya, saat menghadiri Forum Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026 yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (23/2/2022) kemarin.
Forum ini merupakan bentuk tindak lanjut Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021 yang di dalamnya mengatur tentang tahapan dan tata cara penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Tahun 2023-2026.
Diketahui, Forum Konsultasi Publik ini dilaksanakan untuk menyerap saran dan/atau masukan dari pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan daerah, termasuk juga dari unsur DPRD.
"Izinkan saya memulai dengan memaparkan kondisi terkini yang dihadapi Jakarta, yang mana dua tahun ini kita menghadapi krisis berupa pandemi, di mana krisis merupakan perubahan yang dipercepat. Maka dari itu kita juga harus merespon perubahan itu dengan cepat dan tepat serta menyiapkan bagaimana desain pembangunan dan pengelolaan kota yang lebih berketahanan," ucap Anies dalam keterangan tertulisnya yang dikutip, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Ekonomi Jakarta Diprediksi Merosot pasca Ibu Kota Negara Dipindah ke Kaltim
Baca juga: Jokowi Disarankan Tak Pilih Mantan Napi Jadi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Siapa yang Dimaksud?
Orang nomor satu di Ibu Kota ini juga menyampaikan soal Pemindahan Ibukota Negara (IKN), dimana ke depan Jakarta akan memegang peran sebagai pusat ekonomi-bisnis berskala global.
Anies berujar bahwa hal tersebut akan berdampak fundamental terhadap bagaimana Jakarta beroperasi baik pada administratif, kewenangan, dan perekonomian.
Sehingga, kata dia, perlu perencanaan dan pengelolaan ke depan, sehingga dapat mewujudkan Jakarta sebagai kota perekonomian global.
"Saat ini Jakarta sedang menyusun langkah hingga tahun 2026. Karena periode 2023-2026 ini periode yang pendek, sehingga harus kita siapkan pondasi untuk Jakarta menjadi kota perekonomian global. Bukan hanya pusat ekonomi Indonesia tapi pusat ekonomi global," paparnya.
Baca juga: NASIB Jakarta Setelah Ibu Kota Negara Pindah ke Kaltim, Komisi II DPR: Belum Memikirkan
Untuk mencapai visi tersebut, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam membangun kota ini ke depan.
"Ini adalah momentum kita semua untuk merangkai visi Jakarta ke depan. Jakarta adalah milik bersama. Untuk itu kami Pemprov DKI Jakarta mendorong peran serta dan kolaborasi semua elemen masyarakat dalam membangun kota ini," tutup Anies. (m27)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/anies-soe-2402.jpg)