Politik
Penanggulangan Pandemi Covid-19 Salah Satu yang Membuat Publik Puas dengan Kinerja Jokowi-Ma'ruf
Penanggulangan Pandemi Covid-19, kebebasan beragama, infrastruktur, pertahanan keamanan yang Membuat Publik Puas dengan Kinerja Jokowi-Ma'ruf
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Lembaga penelitian dari Lingkaran Suara Publik (LSP) menyebut, mayoritas masyarakat Indonesia merasa puas dan percaya dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin di tahun 2021.
Hal itu terungkap berdasarkan survei yang dilaksanakan LSP dengan melibatkan 1.230 koresponden dari 34 provinsi pada 7-20 Februari 2022 lalu.
Direktur Eksekutif LSP Indra Nuryadin mengatakan, para responden merupakan pemilik hak pilih dan berusia minimal 17 tahun ke atas dan sudah menikah.
Proses pengambilan sample survei ini dilakukan dengan wawancara langsung dengan bantuan kuesioner.
Baca juga: Undang-undang IKN Telah Diteken Jokowi, Pembangunan Segera Dimulai
Mereka juga menggunakan metodologi multistage random sampling dengan margin of error (MoE) 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei ini dilakukan untuk mengukur seperti apa persepsi publik terhadap kondisi nasional saat ini, baik dalam bidag ekonomi maupun politik.
“Secara umum masyarakat merasakan bahwa kinerja pemerintahan Jokowi Maruf 2021 sangat puas dan puas sebesar 50,4 persen,” ujar Indra berdasarkan keterangannya pada Sabtu (26/2/2022).
Sementara dari angka tingkat kepuasan tersebut, LSP kemudian melakukan breakdown, yakni faktor apa saja yang menjadi penopang masyarakat merasa puas dengan kinerja pemerintahan saat ini.
Baca juga: Jokowi Minta Kepala Daerah Bersama TNI dan Polri Gencarkan Disiplin Prokes
Dari penelitian itu, kepuasan publik tertinggi ada di bidang kesehatan yakni dalam penanggulangan pandemi Covid-19, kebebasan beragama, infrastruktur serta pertahanan keamanan.
“Bidang kesehatan khususnya dalam penanggulangan pandemi Covid-19 mendapatkan tingkat kepuasan publik sebesar 42,2 persen, sangat puas 4,6 persen, biasa saja 30,1 persen, tidak puas 11,2 persen, sangat tidak puas 1,1 persen,” katanya.
Kemudian untuk bidang kebebasan beragama tingkat kepuasannya 40,7 persen, sangat puas 3,2 persen, biasa saja 34,1 persen, tidak puas 10,2 persen dan sangat tidak puas 1,2 persen.
Lalu bidang infrastruktur, yang merasa puas sebesar 40,3 persen, sangat puas 3,4 persen, biasa saja 33,5 persen, tidak puas 11,1 persen dan sangat tidak puas 1,1 persen.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta PTM Dievaluasi, Anies Pilih Tunggu Tingkat Keterisian Rumah Sakit
Selanjutnya bidang pertahanan dan keamanan, tingkat kepuasannya 40,1 persen, sangat puas 3,3 persen, biasa saja 35,3 persen, tidak puas 8,2 persen dan sangat tidak puas 1,5 persen.
Namun ada data yang kurang menggembirakan, di mana persoalan lapangan kerja dan kesejahteraan sosial mendapatkan persepsi negatif dari publik.
“Untuk persoalan ketersediaan lapangan pekerjaan yang merasa puas hanya 15,1 persen, yang merasa sangat puas 0,7 persen. Kemudian yang merasa biasa saja 36,4 persen dan yang merasa tidak puas ada 30,7 persen, serta yang sangat tidak puas ada 7,4 persen. Sementara untuk faktor kesejahteraan sosial, yang merasa puas 20,4 persen, namun yang tidak puas ada 29,7 persen, yang merasa biasa saja 34,7 persen,” jelasnya.