Perang Ukraina Rusia
Heboh Rafik Jadi Tawanan Perang, Media Rusia Anggap Cuma Berita Palsu
Dua tentara Rusia dikabarkan jadi tawanan perang militer Ukraina namun TV Rusia menyebutnya sebagai berita palsu.
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Dua tentara Rusia dikabarkan jadi tawanan perang militer Ukraina. Satu di antaranya bernama Rafik Rachmankulov.
Kabar yang beredar di media sosial itu direspons, Natalya Deineka, Ibunda Rafik.
Natalya mengaku sangat terkejut dan minta anaknya dibebaskan.
Dilansir dari BBC Indonesia pada Senin (28/2/2022), Natalya mengatakan bahwa ia mengetahui foto tersebut pertama kali dari saudaranya perempuannya.
Baca juga: Panjang Konvoi Militer Rusia Mencapai 64 Km, Setara Tanjung Priok Sampai Bogor
Lantas ia pun menghubungi beberapa perwira dan unit militer Rusia namun belum ada konfirmasi apakah ditahan atau tidak.
"Saya telah menghubungi beberapa perwira dari unit militernya dan menceritakan apa yang terjadi," kata Natalya.
"Dia bilang kontra intelijen akan memeriksa apakah Rafik ditahan atau tidak, tetapi belum ada konfirmasi."
Namun, otoritas militer tidak menyangkal bahwa pemuda 19 tahun itu, yang belum genap setahun berdinas sebagai tentara, telah dikirim ke front Ukraina.
Baca juga: Libatkan TNI, Polisi Gelar Operasi Keselamatan Jaya Antara 1-14 Maret 2022
Sementara itu, Natalya mengklaim bahwa putranya yang merupakan teknisi tempur di Divisi Tank Pengawal tidak mengetahui akan ikut dalam invasi.
"Dia tidak tahu bahwa mereka akan dibawa ke sana. Mereka baru tahu saat tiba."
Terakhir kali Natalia berbicara dengan Rafik adalah pada 23 Februari, ketika putranya itu mengatakan divisinya sudah berada di dekat perbatasan Ukraina.
Rafik hanya mengatakan kepada ibunya agar tidak khawatir dan mengungkapkan bahwa semuanya berjalan lancar.
"Saya bertanya mengapa dia sebelumnya tidak bilang bahwa mereka dipindahkan ke sana. Dia hanya menjawab: 'Agar Ibu tidak khawatir'. Dia juga mengatakan bahwa semuanya berjalan tenang."
Baca juga: Usai Hujan Deras Senin Malam, Banjir Landa Sejumlah Titik di Serang
Ketika foto-foto para tahanan tersebut mulai beredar, saluran TV Rusia menyebutnya sebagai "berita palsu".
Terkait pertempuran Ukraina dan Rusia, Natalya mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengerti untuk apa invasi tersebut.