Formule E
Anggara Wicitra Sastroamidjojo : Biaya Formula E Jadi Bengkak Rp 10 miliar karena Salah Perencanaan
Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menuding perencanaan turnamen Formula E tidak dilakukan secara matang
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menilai, perencanaan turnamen Formula E tidak dilakukan secara matang.
Akibatnya, biaya pembangunan lintasan Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara membengkak Rp 10 miliar, sehingga total menjadi Rp 60 miliar dari biaya semula Rp 50 miliar.
Hal itu dikemukakan Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Anggara Wicitra Sastroamidjojo.
Menurut dia, jika perseroan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pelaksana pembangunan melakukan perencanaan baik, maka biaya pembangunan tidak akan semakin tinggi.
“Dari awal sudah kami katakan. Formula E ini janggal. Anggaran naik hingga Rp 10 miliar, hanya untuk biaya sirkuit, buat apa? Apalagi ini di tengah pandemi Covid-19,” kata Anggara seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (8/3/2022).
“Ini tidak main-main ini dan sepertinya Pemprov DKI tidak tahu prioritas. Mudah sekali untuk menaikkan anggaran. Begini lah kalau perencanaannya tidak matang. Kami tidak kaget,” ujarnya lagi.
Baca juga: Politisi PDIP Geram Ada Tambahan Rp 10 Miliar pada Pembangunan Lintasan Formula E
Baca juga: Ahmad Riza Patria : Anggaran Sirkuit Formula E Bertambah Rp10 Miliar untuk Biaya Lintasan Permanen
Selain itu, Anggara mengatakan, proyek Formula E sudah memiliki banyak persoalan dari awal.
Diga juga menyinggung proses tender yang tidak transparan.
“Kami saja tidak diberi tahu, feasibility study (studi kelayakan-Red) sudah direvisi sesuai LHP BPK atau belum. Sudah buru-buru, tiba-tiba anggaran naik."
"Kami hanya minta transparansi. Ini kan tidak masuk di logika,” katanya.
Lalu, Anggara mempertanyakan lelang tender jika nilai proyek cenderung naik di tengah jalan.
Dia khawatir, persoalan ini menjadi preseden buruk kemudian hari dalam setiap proyek di Jakarta.
“Besok-besok kontraktor ikut tender tawar harga murah dan dinaikkan di tengah jalan,” ucapnya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Optimis Sirkuit Formula E Rampung Tepat Waktu, pada April
Baca juga: Ahmed Zaki Iskandar Minta Pemprov DKI Laksanakan Formula E Demi Nama Baik Indonesia
Dia mengatakan, kenaikan biaya sirkuit Formula E tidak memerhatikan situasi masyarakat.
Permasalahan kenaikan harga kebutuhan pokok perlu lebih mendapat prioritas.