Formula E
Gilbert Simanjuntak Pertanyakan Rencana Anggaran Pemprov DKI terkait Biaya Formula E
Gilbert Simanjuntak mengatakan, awalnya total perhelatan Formula E yang dipaparkan perseroan daerah PT Jakpro mencapai Rp 1,8 triliun.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - DPRD DKI Jakarta mengkritik anggaran turnamen Formula E yang sudah direncanakan tidak konsisten dan tidak matang.
Penilaian itu dilontarkan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak.
Gilbert Simanjuntak mengatakan, awalnya total perhelatan Formula E yang dipaparkan perseroan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pelaksana mencapai Rp 1,8 triliun.
Hal itu terungkap dalam rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta pada September 2019 lalu.
Menurut dia, awalnya dalam rapat anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBD-P) Agustus 2019 (DPRD periode 2014-2019) direncanakan dilaksanakan Dinas Pemuda dan Olahraga.
"Tetapi kemudian dalam rapat dengan anggota DPRD periode 2019-2024, BUMD Jakpro muncul sebagai pelaksana,” kata Gilbert berdasarkan siaran pers-nya, Kamis (10/3/2022).
Baca juga: Anggara Wicitra Sastroamidjojo : Biaya Formula E Jadi Bengkak Rp 10 miliar karena Salah Perencanaan
Baca juga: Politisi PDIP Geram Ada Tambahan Rp 10 Miliar pada Pembangunan Lintasan Formula E
Gilbert Simanjuntak mengatakan, awal biaya pembangunan lintasan Formula E mencapai Rp 850 miliar, namun berubah menjadi Rp 350 miliar.
Anggaran berkurang karena pemerintah berencana memakai jalan raya eksisting di sekitar Monas, yakni di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
“Setelah venue yang tanpa perencanaan dipindahkan ke Ancol, biaya disebutkan Rp 150 miliar dan menggunakan dana perusahaan Jakpro."
"BUMD itu mengatakan duit Rp 70 miliar sudah digunakan sewaktu merencanakan trek di Monas,” kata Gilbert dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Faktanya, kata dia, setelah dicek di lapangan pembangunan baru sebatas barrier atau pembatas jalan milik PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKPM) seharga Rp 15 miliar.
Kemudian pemerintah daerah memutuskan membangun lintasan Formula E di Ancol, Jakarta Utara.
Baca juga: Ahmad Riza Patria : Anggaran Sirkuit Formula E Bertambah Rp10 Miliar untuk Biaya Lintasan Permanen
Baca juga: Maret ini, Tiket Formula E Sudah Dijual ke Masyarakat, ASN Pemprov DKI Jakarta Tidak Wajib Beli
Biaya lintasan yang awalnya Rp 50 miliar, justru berubah lagi menjadi Rp 60 miliar, karena diduga ada perencanaan abal-abal dan dipaksakan.
Menurut dia, kualitas pekerjaan buruk sungguh mengorbankan APBD.
“Artinya total baru Rp 75 miliar yang dipakai, ini jadi sangat merisaukan kenapa anggaran pembangunan trek dari Rp 850 miliar jadi Rp 350 miliar di jalan eksisting dan berubah lagi menjadi Rp 60 miliar di jalan yang awalnya berupa rawa,” ujarnya.