Banten
Andika Hazrumy Klaim Kemiskian Berkurang 15.000 Orang dan Pengangguran Minus 99.000 Orang
Andika Hazrumy mengatakan, IPM dan LPE Provinsi Banten tahun 2021 angkanya melampaui angka rata-rata nasional.
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyampaikan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Tahun Anggaran 2021.
Dia menyampaikannya dalam Rapat paripurna DPRD Banten di Gedung DPRD Banten, Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Jumat (11/3/2022).
Dalam laporannya, Andika Hazrumy mengatakan, indeks pembangunan manusia (IPM) dan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Provinsi Banten tahun 2021 angkanya melampaui angka rata-rata nasional.
Selain itu, angka kemiskinan dan pengangguran juga dilaporkan menurun.
“Pembangunan manusia di Banten secara konsisten terus mengalami kemajuan, yang dilihat dari peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM)," kata Andika Hazrumy.
Menurut dia, pencapaian IPM sebesar 72,72 poin atau meningkat 0,27 poin dari tahun sebelumnya, dan lebih baik dibandingkan IPM nasional yang mencapai 72.29 poin.
Peningkatan IPM Banten tahun 2021 terjadi pada tiga komponen yaitu umur harapan hidup (UHH) menjadi 70,02 tahun.
Harapan Lama Sekolah (HLS) menjadi 13,02 tahun, rata-rata lama sekolah (RLS) menjadi 8,93 tahun, dan pengeluaran per kapita (PKP) per tahun sebesar Rp 12 juta.
Baca juga: Banten Bangun RSUD di Area Perbatasan, Andika Hazrumy: Jangan Berobat Ke Sukabumi Lagi
Baca juga: Andika Hazrumy Beberkan Data Jumlah Penurunan Kasus Covid-19 di Provinsi Banten, Begini Faktanya
Laju pertumbuhan ekonomi sendiri mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,44 persen, atau pulih dari kondisi perekonomian tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan negatif -3.38 persen.
"Serta lebih baik dibandingkan perekonomian nasional yang hanya tumbuh 3.51 persen,” ucapnya.
Dia menambahkan, pencapaian persentase penduduk miskin sebesar 6,50 persen atau menurun dibandingkan dengan capaian tahun 2020 yang mencapai 6,63 persen.
Angka tersebut masih lebih baik dari tingkat kemiskinan nasional yang mencapai 9,71 persen.
Angka kemiskinan tersebut mengalami penurunan sebesar 0,13 poin dibanding kondisi tahun sebelumnya. Penduduk miskin berkurang miskin sebanyak 15.000 orang.
Sedangkan pencapaian persentase pengangguran terbuka pada 2021 terealisasi sebesar 8,98 persen.
Angka itu menurun signifikan dari kondisi pengangguran tahun 2020 yang mencapai 10,64 persen atau turun sebesar 1,66 dpersen.
Jumlah pengangguran berkurang signifikan sebanyak 99.000 orang.
Baca juga: Andika Hazrumy Tinjau Lokasi Banjir, Minta Perhatian Masyarakat terhadap Kondisi Sungai Cibanten
Baca juga: Andika Hazrumy Intruksikan OPD Bergerak Cepat Bantu Warga Terdampak Gempa di Banten
Andika mengatakan, wabah Covid-19 belum berakhir,meski begitu Pemprov Banten masih dapat mewujudkan pembangunan.
Seperti menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, Pemprov Banten mendapatkan sejumlah prestasi dan penghargaan.
Prestasi tersebut di antaranya penilaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 5 tahun berturut-turut.
Peringkat dua penghargaan pencegahan korupsi dari KPK, Provinsi sangat inovatif dari Kemendagri, peringkat pertama manajemen kepegawaian dari BKN.
Predikat Provinsi informatif dari Komisi Informasi Republik Indonesia.
Untuk pencapaian dalam bidang pembangunan infrastruktur, Pemprov Banten telah merevitalisasi Banten Lama, membangun stadion Banten International Stadium.
Membangun Jembatan Bogeg di Kota Serang, membangun jembatan Ciberang sebagai akses wisata negeri di atas awan di Kabupaten Lebak.
Serta tercapainya 98 persen dari 762 km jalan provinsi dalam kondisi mantap.
"Berikutnya, tertanganinya 1.823 rumah tidak layak huni dan saat ini sedang dibangun 3 ruas jalan baru yaitu jalan akses Cikeusal-Boru, Tonjong-Banten lama dan Lingkar Baros,” ujar Andika.
Semua pencapaian tersebut, kata Andika, sudah sesuai Perda 10/2019 tentang Perubahan RPJMD tahun 2017-2022, yang telah menetapkan 5 prioritas pembangunan daerah.
Lima prioritas pembangunan daerah yaitu mempercepat pemulihan pandemi Covid-19, meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Memperkuat infrastruktur untuk interkonektivitas wilayah dan daya saing daerah.
"Berikutnya memacu pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor unggulan dan memperkuat tata kelola pemerintahan," kata Andika Hazrumy.