Minyak Goreng

Minyak Goreng Kemasan Mendadak Berlimpah, Diduga Berasal dari Luar Kota Tangerang

Stok minyak goreng berlimpah dan harganya tembus Rp 50.000 setelah HET minyak goreng Rp 14.000 per liter dicabut.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Ign Prayoga
Tribuntangerang.com/Gilbert Sem Sandro
Teguh Heryadi, pejabat Sub Koordinator Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga pada Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Tangerang, Senin (21/3/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Kelangkaan minyak goreng kemasan terjadi di pasar-pasar tradisional maupun toko retail di Kota Tangerang lebih dari satu bulan terakhir.

Kelangkaan minyak goreng mulai terjadi ketika pemerintah pusat menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni sebesar Rp 14.000.

Namun, ketika pemerintah mencabut HET tersebut, stok minyak goreng kemasan mendadak berlimpah dan harganya nyaris Rp 50.000 per kemasan.

Toko-toko retail pun diserbu masyarakat, utamanya para pemburu minyak goreng.

Baca juga: Tak Ada yang Hadir, Sidang Cerai Doddy Sudrajat dan Puput Ditunda, Minggu Depan Dijadwalkan Mediasi

Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Tangerang tak mengetahui mengapa hal ini terjadi. Hal ini diungkap Teguh Heryadi, pejabat Sub Koordinator Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga pada dinas tersbeut.

Teguh Heryadi mengaku, pihaknya tidak menduga atas kemunculan minyak goreng kemasan setelah pemerintah mencabut ketentuan HET.

Pasalnya, selama terjadi kelangkaan minyak goreng atau saat HET Rp 14.000 diterapkan, pihaknya selalu menggelar pemeriksaan pada gudang dan distributor minyak goreng kemasan di Kota Tangerang.

Baca juga: Dua Penembak Anggota FPI di KM 50 Bakal Kembali Bertugas Sebagai Anggota Polri

"Kami juga sebenarnya bingung, kok tiba-tiba minyak goreng kemasan langsung banyak. Kami rutin melakukan sidak ke hampir seluruh gudang dan distributor di Kota Tangerang untuk memastikan tidak ada yang menimbun minyak goreng kemasan," ujar Teguh Heryadi saat diwawancarai TribunTangerang.com, Senin (21/3/2022).

Teguh menegaskan, selama ini tidak menemukan praktik penimbunan minyak goreng kemasan di gudang-gudang toko retail dan distributor.

Di Kota Tangerang, menurut Teguh, ada dua distributor besar minyak goreng kemasan yaitu Genindo dan Rajawali Nusindo Indonesia (RNI).

Baca juga: Tetangga Curiga Dua Hari Tidak Kelihatan, Rino Ditemukan Tewas di dalam Bengkel

Namun demikian, Teguh memastikan, tidak diemukan praktik penimbunan minyak goreng kemasan di dua gudang tersebut.

"Kondisi sebenarnya di Kota Tangerang, stok minyak goreng kemasan cukup, kalau ada retail besar yang stoknya kosong, kami selaku mendorong agar minta lagi dan terus kami cek," tambahnya.

"Kami memang terus melakukan monitoring, bahkan sampai melakukan pemeriksaan ke gudang mereka untuk memastikan tidak ada minyak goreng yang ditimbun," ungkapnya.

Baca juga: Roby Geisha Sulit Ajukan Rehabilitasi Karena Sudah 3 Kali Ditangkap Karena Narkoba

"Makanya kami pastikan, tidak ada penimbunan minyak goreng kemasan yang terjadi di Kota Tangerang," kata Teguh.

Menurutnya, toko-toko retail modern di Kota Tangerang mendapatkan stok minyak goreng kemasan dari gudang-gudang yang lokasinya di luar Kota Tangerang.

"Minyak goreng kemasan yang kini banyak tersedia di toko-toko retail modern itu ngambilnya bukan dari gudang yang ada di Kota Tangerang, mereka mendapatkan suplai barang tidak hanya dari gudang yang di Kota Tangerang, gudangnya tersebar di Jabodetabek," ucapnya.

Baca juga: Seluruh Penumpang dan Awak Pesawat MU 5735 Hampir Dipastikan Tak Ada yang Selamat

"Kalau gudangnya di luar Kota Tangerang, kami tidak memiliki kewenangan untuk memeriksanya, yang kami sidak dan kami awasi kan toko-toko retail yang ada di Kota Tangerang," ujar Teguh Heryadi. (M28)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved