Sejak 2018 IPB Buka Seleksi Mahasiswa Baru Lewat Jalur Ketua OSIS
Sejak 2018 IPB Buka Seleksi Mahasiswa Baru Lewat Jalur Ketua OSIS, selain jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Lilis Setyaningsih
Arif mengaku fakultas yang menjadi pilihan favorit mahasiswa selalu berubah setiap tahun.
Baca juga: Rekomendasi 15 Perguruan Tinggi Terbaik untuk Dipilih Bagi yang Mau Kuliah di 2022
"Sekarang ini untuk SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tahun 2022 ini, yang paling tinggi prodi manajemen, kemudian statistik, ilmu komputer, gizi, dan teknologi pangan," ujarnya.
Menurut Arif, sekitar 70 persen lulusan IPB terserap pasar tenaga kerja kurang dari enam bulan.
"Ada juga yang sebelum lulus sudah diterima kerja. Kami akan terus meningkatkan itu," paparnya.
Lulusan IPB juga dibekali dengan integritas yang kuat serta kompetensi softskill seperti leadership, kemampuan kolaborasi, kerja sama, mengambil keputusan, komunikasi, kreativitas, menggerakkan orang, dan menyelesaikan konflik.
Baca juga: Doni Monardo Berikan Kuliah di Universitas Muhammadiyah Jakarta Membuat Para Doktor Kagum
"Softskill ini diperlukan di mana pun. Sekarang di kantor selalu ada konflik. Jikalau orang enggak pernah terlatih, tidak akan bisa menghadapi itu," tambah Arif.
Menurut Arif, softskill ini perlu sekali dikembangkan dan dipadukan dengan kompetensi hardskill dari keilmuan.
IPB mempunyai kurikulum baru yaitu K2020 atau Kurikulum 2020. Kurikulum ini mengintegrasikan antara akademik, perkuliahan, dengan ekstrakurikuler.
Dengan mengintegrasikan dua hal ini, maka hasil atau sosok lulusan IPB benar-benar lengkap, mulai dari kompetensi, sofskill hingga perubahan mindset.
Baca juga: Bersiap Gelar Perkuliahan Tatap Muka, Ini Cara UMN Jadikan Kampus yang Aman dan Nyaman
Mahasiswa-mahasiswi IPB juga wajib mengikuti latihan "The 7 Habits of Highly Effective People" dari Stephen Covey. Pelatihan ini diberikan kepada 4.000 mahasiswa.
"Begitu masuk para mahasiswa dibagi menjadi sekian kelompok, satu kelompok 20 orang. Kami lihat itu selama seminggu. Mindset-nya sudah berubah," beber Arif.
"Jadi kalau ada yang kuliah di IPB, kami tidak hanya membekali mereka dengan sains dan teknologi tapi juga perubahan mindset, karakter, dan softskill," imbuhnya.
Selama pandemi Covid-19, media pembelajaran IPB sudah beralih dari konvesional jadi online. Begitu pun pelatihan "The 7 Habits" dilakukan daring.
"Pelatihan itu menjadi bagian dari proses pendidikan IPB yang ujungnya adalah menjadikan lulusan IPB menjadi agile learner, pembelajar yang cepat, pembelajar tangguh," kata Arif.
Baca juga: Mahasiswa Unis Tangerang Cari Tempat Kos Sambut Kuliah Tatap Muka Mulai Bulan Depan
Selama belajar online, IPB mendorong agar para mahasiswa menjadikan lingkungan rumah dan permukiman di mana pun tinggal sebagai sekolah.
"Mereka dilatih jadi pembelajar benaran, bukan belajar hanya dari dosen. Mereka dilatih belajar dari hidup. Kami tanamkan seperti itu. Dengan pola-pola pembelajaran seperti itu maka kuliah bukan sekedar ganti media menjadi online tetapi paradigma yang berubah," pungkas Arif.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Rektor-IPB-Prof-Dr-Arif-Satria-SP-MSi.jpg)