Terus Sakit Kepala Hingga Pingsan, Ahmad Divonis Tumor Otak, Berharap Bisa Segera Dioperasi
Putranya yang Jadi Tulang Punggung Keluarga Divonis Tumor Otak dan Harus Operasi, Suningsih Tak Kuasa Tahan Tangis Berharap Bantuan Pemerintah
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Hati ibu siapa yang tidak remuk ketika mendengar berita buah hatinya divonis terkena tumor otak dan harus naik meja operasi.
Inilah yang dialami oleh Suningsih (52), warga Kebon Pala Tanah Rendah RT 08, RW 07, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Keteguhan hatinya diuji di bulan Ramadan ini.
Pasca suaminya wafat, putranya, Ahmad Maulana (31) menjadi tulang punggung keluarga menggantikan ayahnya.
Ahmad bekerja sebagai penyanyi yang kerap manggung di cafe atau hajatan.
Baca juga: Puluhan Warga Binaan Lapas Perempuan Pondok Bambu Ikuti Penghapusan Tato
Upahnya, digunakan untuk keperluan dapur.
Sementara Suningsih, awalnya berjualan nasi uduk setiap harinya, namun berhenti karena menyambut Ramadan, serta akibat persaingan dagang.
Berawal dari dua bulan lalu, Ahmad mengeluhkan sakit di kepalanya.
"Awalnya saya mengira sakit kepala biasa. Saya obatin ke klinik, puskesmas. Tapi sampai obatnya habis, masih saja begitu (sakit). Sampai ada yang ngajarin beli obat Cina, tapi tidak ada pengaruh juga," tutur wanita yang akrab disapa "Bu Sun" ini saat bertemu dengan Tribuntangerang.com, Rabu (6/4/2022) di kediamannya.
Dua minggu terakhir, sakit kepala anaknya kian parah bahkan membuat putranya berkali-kali pingsan dalam sehari.
Baca juga: Ramadan Tanpa Ayah, Dewi Perssik Merasa kesepian
Suningsih langsung membawa putranya ke RSU Hermina Jatinegara pada Sabtu (3/4/2022).
Selama empat hari di rumah sakit, kondisi sakit kepala anaknya perlahan membaik.
Namun, kabar menyedihkan ia terima dari hasil observasi dokter.
"Ada dokter yang menangani, katanya anak saya bukan sakit biasa. Ada tumor di otak. Dan kemarin, empat hari diobati itu hanya menghilangkan rasa nyerinya saja. Kalau tumornya tidak bisa diobatin. Satu-satunya jalan hanya dioperasi," kata Suningsih menahan air mata.
Baca juga: Ria Ricis Akui Sakit Jika di Rumah Saja Selama Hamil, Kalau Bepergian Tidak Terasa
Mendengar kabar itu, ia pun terkulai lemas dan ditenangkan oleh tim dokter.
"Boro-boro untuk operasi, saya kan tidak punya biaya," sambungnya dengan mata berkaca-kaca.
Sesaat, ia melihat keadaan putranya yang terkulai lemas dan tampak kurus di kasur.
Suningsih terisak-isak.
Ia tak tahu harus bagaimana. Biaya operasi yang mahal membuatnya menghela nafas, mengingat tak ada lagi harta yang ia miliki.
Baca juga: Waspadai Benjolan yang Tidak Sakit yang Muncul di Payudara, Pastikan Segera Kanker atau Bukan
"Saya mohon bantuannya kepada pemerintah, atau siapapun yang peduli. Saya benar-benar membutuhkannya," tutur Suningsih.
Adapun sebelumnya, Tribuntangerang tak sengaja bertemu dengan Suningsih.
Kediaman Suningsih persis di bantaran Kali Ciliwung, berbentuk bagunan persegi, atau mirip dengan gubuk.
Jika hendak mengunjungi lokasinya, dapat dilalui lewat Jalan Kebon Pala 1, kemudian menuju Kebon Pala Tanah Rendah.
Jika kesulitan, patokannya adalah perahu eretan pak Maman yang ada di bawah (Kebon Pala). Disamping lokasi eretan perahu, kediamaan Suningsih akan langsung terlihat di sebelah kiri. (raf)