Unjuk Rasa
Diduga Punya Penyakit Asma, Wanita Ini Sesak Nafas Ketika Ikut Unjuk Rasa di Depan DPR RI
Seorang wanita peserta unjuk rasa dari aliansi buruh Kasbi terkapar di rumput trotoar gedung DPR RI akibat sesak nafas, diduga punya asma
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Seorang wanita peserta unjuk rasa dari aliansi buruh Kasbi terkapar di rumput trotoar gedung DPR RI Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (21/4/2022) sore.
Wanita yang kenakan seragam serba hitam itu tengah dilakukan penanganan medis oleh tim kesehatan dari aliansi buruh.
Temannya dari wanita itu berusaha menangani dengan memberikan minyak angin, mengurut telapak kakinya dan memberi oksigen.
Namun justru kondisinya semakin parah karena wanita itu merintih kesakitan dan petugas kesehatan berusaha menenangkan.
Baca juga: Tujuh Bocah Bekasi Diringkus di Lokasi Unjuk Rasa, Mengaku Dapat Ajakan Demo Hingga Bolos Sekolah
"Dia emang punya penyakit asma," kata salah satu petugas.
Petugas terus berusaha menangani agar wanita tersebut tetap dalam keadaan baik-baik saja.
Tapi karena terus merintih tak kuat dengan penyakit sesak nafasnya, akhirnya dua orang anggota Kasbi menggendongnya.
Wanita tersebut dibawa ke posko kesehatan terdekat dan jika semakin parah maka dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit terdekat.
"Jangan nangis, enggak ada yang liatin enggak usah nangis," ucap petugas yang tak sebutkan namanya.
Baca juga: Rawan Disusupi Perusuh, Massa yang Mau Demo Diminta Tunjukkan Surat Pemberitahuan Unjuk Rasa
Sebelumnya, massa aksi buruh dari Kasbi mulai tiba di depan gerbang DPR RI Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (21/4/1022) sekira pukul 14.15 WIB.
Massa aksi Kasbi menggunakan dua mobil komando, mengenakan kaos merah dengan lambang bintang dan memakai ikat kepala.
Ketua Umum Kasbi, Nining Elitos mengatakan, pihaknya menuntut agar harga minyak goreng bisa kembali normal.
"Negara kita yang menjadi perkebunan sawit yang luar biasa, gitu ya bahkan terbesar di dunia tapi kita ngga bisa menjangkau membeli minyak goreng," ujarnya kecewa. (m26)