Penangkapan KPK

Ade Yasin Terjaring OTT KPK, Dianggap Akan Mengakhiri Trah Yasin dan Menurunkan Elektabilitas PPP

Operasi Tangkap Tangan Ade Yasin ini menjadikan hattrick di Kabupaten Bogor, Bupati sebelumnya Rahmat Yasin yang juga kakak Ade dua kali ditangkap

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Hironimus Rama
Bupati Bogor Ade Yasin dalam kegiatan webinar bersama Universitas Djuanda di Pendopo Bupati Bogor, Rabu (23/2/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, CIBINONG -- Penangkapan Bupati Bogor Ade Yasin oleh KPK pada Rabu (27/4/2022) dini hari membuat warga Bogor kaget.

Hal itu diungkapkan pengamat sosial politik asal Bogor Yusfitriadi, Rabu (27/4/2022).

"Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat Ade Yasin ini pasti mengagetkan warga Bogor," kata Yusfitriadi.

Pasalnya, kejadian ini sudah menjadi hattrick karena bupati sebelumnya Rahmat Yasin sudah dua kali terkena kasus korupsi.

Baca juga: Begini Aktivitas di Pendopo dan Rumah Pribadi Bupati Bogor Ade Yasin Pasca Penangkapan oleh KPK

"Rahmat Yasin kan kakaknya. Dia dua kali terkena kasus korupsi. Jadi ini yang ketiga dari dinasti Yasin," jelasnya.

Menurut dia, penangkapan Ade Yasin ini menjadi momen bersih-bersih korupsi di Pemkab Bogor.

"Kasus korupsi ini kan tidak tunggal. Pasti ada keterkaitan dengan pihak lain seperti dinas-dinas, Setda hingga DPRD yang menyetujui anggaran," papar Yusfitriadi.

Momen bersih-bersih ini, lanjut dia, seharusnya terjadi saat Rahmat Yasin terjerat kasus korupsi.

Baca juga: Suasana Kantor Bupati Bogor Ade Yasin Sepi Pasca-Operasi Tangkap Tangan KPK

Tetapi karena Rahmat Yasin pasang badan dengan tidak menjadi mau menjadi justice collaborator maka rezim korupsi ini tidak diberantas.

"Rahmat Yasin menerima gratifikasi dari SKPD Kabupaten Bogor. Seharusnya SKPD juga kena. Tetapi karena dia pasang badan maka pihak lain yang terlibat selamat," paparnya.

Yusfitriadi menduga OTT Ade Yasin terkait dengan berbagai temuan BPK terhadap berbagai program di Kabupaten Bogor.

"Sebenarnya OTT ini tidak mengagetkan juga karena Kabupaten Bogor menjadi target KPK terkait berbagai temuan BPK di berbagai proyek di wilayah ini," ungkapnya.

Baca juga: Sebelum Ditangkap KPK, Ade Yasin Bertemu Wakil Ketua Kadin, Apa yang Dibahas?

Tahun 2020, kata dia, ada temuan kegiatan fiktif Bogor Sport and Tourism di Batam.

Lalu tahun  2021 ada temuan hibah Rp 23 miliar.

Terakhir pada 2022, ada temuan proyek pedestrian Sentul - Kandang Roda yang mengginalan dana hibah dari Pemprov DKI serta proyek Jalan Bojonggede-Kemang (Bomang) yang hingga kini belum kelar sejak dibangun 3 tahun lalu.

"Semua temuan itu kan menguap begitu saja. Dugaan saya ada temuan baru pada 2022 ini sehingga Ade melakukan negosiasi dengan BPK yang berujung pada OTT," tandasnya.

Baca juga: KPK Ciduk Bupati Bogor Ade Yasin, PPP Tunggu Penjelasan Resmi

Yusfitriadi menilai penangkapan Ade Yasin ini memiliki implikasi bagi dunia politik, baik nasional maupun daerah.

Pertama, kasus ini akan mengakhiri trah kekuasaan Ade Yasin di Kabupaten Bogor.

Pasalnya, kakak Ade Yasin yang menjadi Bupati sebelumnya terjerat kasus korupsi.

"Masyarakat akan menilai keluarga Yasin ini sebagai keluarga koruptor sehingga citranya sudah buruk," ungkapnya.

Baca juga: Ade Yasin Sehari Sebelum Ditangkap KPK Ingatkan ASN Tidak Terima Gratifikasi Lebaran

Dia menyayangkan Ade Yasin yang tidak belajar dari kesalahan kakaknya saat menjadi bupati.

"Sangat disayangkan karena jatuh pada kesalahan yang sama. Tetapi memang dia menjadi bupati bukan karena kapasitas dan kapabilitas yang bagus, tetapi karena nama Yasin," jelasnya.

Kedua, kasus ini akan berdampak pada jatuhnya elektabilitas PPP secara nasional dan lokal.

"Sebelumnya saya katakan PPP tidak akan lolos parliamentary treshold pada 2024. Sejumlah survei mengatakan itu. Nah, kasus ini akan membuat PPP makin terpuruk," tutur Yusfitriadi.

Baca juga: KPK Sita Uang dari Bupati Bogor Ade Yasin, Diduga untuk Menyogok Pejabat BPK

Citra PPP di Jawa Barat dan Kabupaten Bogor pun tercoreng karena kasus ini.

"Ade Yasin kan Ketua DPW PPP Jawa Barat. Dia sering tampil bareng Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Ini akan membuat elektabikitas PPP jatuh," pungkasnya.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved