Kebakaran
Duka Korban Kebakaran Pasar Gembrong yang Harus Dievakuasi Dengan Digendong Akibat Patah Tulang
Kisah Ujang, Korban Kebakaran Pasar Gembrong yang Patah Kaki Akibat Melawan Jambret Dua Hari Sebelum Kejadian
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Ujang Supriyadi (32), korban kebakaran Pasar Gembrong merasa bersyukur bisa diselamatkan oleh warga.
Pasalnya saat kejadian, Ujang harus dievakuasi dengan cara digendong oleh warga karena kakinya mengalami patah sehingga sulit digerakkan.
Patah tulang kaki yang dideritanya karena dua hari sebelum kejadian, ia sempat menjadi korban tabrak lari saat membantu orang kejambretan.
"Saya menolong orang kecopetan hari Jumat (22/4/2022), saat membantu itu saya ditabrak mobil, dan pengemudi kabur," ujar lelaki dua anak itu saat ditemui Wartakotalive.com di tenda pekarangan pengungsian korban kebakaran Pasar Gembrong, Senin (25/4/2022), sekira pukul 09.20 WIB.
Baca juga: Anies Baswedan Siapkan 40 kios dan Modal bagi Korban Kebakaran Pasar Gembrong
Setelah kejadian tabrak lari itu, Ujang ditemukan tergeletak di pinggir jalan raya Pasar Gembrong, ia tidak mampu untuk berjalan. Jangankan berjalan, berdiri pun tak mampu.
"Korbannya Alhamdulillah pengertian membantu saya, dan saya dibawa ke rumah sakit dengan komunitas ojek online disekitar wilayah kejadian Pasar Gembrong, dipanggil ambulans juga untuk saya," jelasnya sembari sesekali meneteskan air mata.
Setelah sampai di rumah sakit dilakukan pengobatan dengan cara pemijatan khusus oleh ahli saraf dan tulang, yang dilakukan lebih kurang selama 15 menit.
"Keringat dingin saya saat dipijat, karena sakit banget, hingga teriak-teriak juga 'aduh aduhh' tidak kuat saya menahan nyeri nya," jelasnya.
Baca juga: Pedagang Tahu Bulat Laris Manis Saat Terjadi Kebakaran di Pasar Gembrong Jakarta Timur
Luka patah tulang di kaki kanan akibat dari kecelakaan itu mengharuskan dirinya beraktivitas setiap hari dengan menggunakan tongkat.
Tak disangka pada Minggu (24/4/2022) terjadi kebakaran sekira pukul 21.00 WIB.
Lelaki berkumis tebal itu mengungkapkan merasa panik dan bingung harus melakukan evakuasi seperti apa, sebab ia tidak mampu berjalan sendiri.
"Saya di rumah lagi rebahan meluruskan kaki, tiba-tiba warga teriak 'kebakaran kebakaran' lantas saya panik banget harus bagaimana, mau jalan aja tidak bisa," jelasnya sembari bersandar di tembok berwarna krem.
Baca juga: Hampir 6 Jam, Kebakaran di Pasar Gembong Berhasil Dipadamkan, Tenda Darurat Dibangun
Beruntung warga menyadari bahwa dirinya tidak bisa berjalan dan beramai-ramai membantu evakuasi ke titik yang aman dengan cara digendong.
Selama proses tersebut, ia juga mengaku kerap menahan sakit di kedua kakinya, sebab benturan dengan benda di sekelilingnya.
"Saya digendong warga ramai, situasi yang panik membuat proses evakuasi terburu-buru, sehingga kaki kerap terbentur pintu, pagar, motor, dan serupanya," jelasnya