Banten
2 Hewan Ternak di Banten Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Warga Diimbau Tidak Panik
Sudah ditetapkan beberapa Kabupaten di 2 provinsi di Indonesia melalui SK Mentan sebagai daerah wabah PMK
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Provinsi Banten Agus Tauchid melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Gedung A Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta.
Rakor itu undangan dari Mentan kepada Pemprov Banten terkait upaya intensif penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku genap.
Saat ini PMK sedang mewabah di Indonesia dan terdeteksi terjadi di 14 Provinsi.
Seusai melakukan rakor, Agus Tauchid mengatakan, sudah ditetapkan beberapa Kabupaten di 2 provinsi di Indonesia melalui SK Mentan sebagai daerah wabah PMK.
"Bapak Menteri juga menyampaikan saat ini di beberapa daerah telah terjadi penyembuhan secara signifikan, tingkat kematian sedikit," kata Agus kepada Tribuntangerang.com, Jumat (20/5/2022).
Agus menambahkan, PMK memang ada namun sedang dalam proses penyembuhan dan berita baiknya tingkat kematiannya rendah.
Khusus untuk Provinsi Banten sudah dilaporkan ke Mentan terdapat 2 ekor sapi di Kota Tangsel yang terindikasi terjangkit PMK.
Namun saat ini sudah ditangani baik dan sekarang sudah sembuh.
Baca juga: Polda Banten dan Dinas Peternakan Akan Musnahkan Hewan Terkontaminasi Penyakit Mulut dan Kuku
Baca juga: Dua Sapi Suspek PMK Rutin Diberi Jamu dan Dipisahkan dari yang Lain
Dua ekor sapi suspect itu berpotensi menyebar ke populasi dalam satu kandangnya yang terdapat 47 ekor sapi.
Setelah dilakukan pemeriksaan, saat ini kondisi semua ternak sudah sehat setelah menjalani perawatan.
"Para peternak tidak perlu panik jika ada ternaknya terindikasi PMK, karena kami sudah menyiapkan hotline cepat untuk penanganan persoalan ini ke nomor 082112918901," ucapnya.
Walaupun tingkat kesakitannya tinggi, penyakit ini tingkat kematiannya rendah, kecuali hewan muda.
Oleh karena itu pemberian multivitamin dan desinfektan lingkungan secara rutin serta penerapan biosecurity dapat meminimalisir penularan penyakit ini.
"Karena status positif PMK dapat ditetapkan setelah ada hasil pengujian dari Pusvetma sebagai laboratorium rujukan PMK di Indonesia," ujar Agus.
Pihaknya sesuai arahan dari Pj Gubernur Banten Al Muktabar serius melakukan upaya pencegahan dan penanganan wabah PMK ini, terlebih menghadapi Hari Raya Kurban.