Kasus PMK
Dua Sapi Suspek PMK Rutin Diberi Jamu dan Dipisahkan dari yang Lain
Dua ekor sapi di Pondok Cabe, Tangsel, dinyatakan suspek positif penyakit mulut dan kuku (PMK). Untuk mengatasinya, kedua sapi rutin diberi jamu
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, PONDOKCABE -- Dua ekor sapi di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, dinyatakan suspek positif penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kedua sapi tersebut milik Ahmad Rifai, pengurus kandang sapi Lebak Talas, Pondok Cabe.
Ahmad menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan pusat kesehatan hewan (puskeswan) Kota Tangsel untuk memeriksa kesehatan hewan ternak.
"Memang kami rutin melakukan pengecekan. Ternyata dari sampel itu dinyatakan dua ekor sapi pernah mengalami PMK," kata Ahmad kepada TribunTangerang.com, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Wanda Hamidah Tak Gentar Hadapi Laporan Polisi Daniel Patrick Kasus Dugaan Pengrusakan Rumah
Ahmad menegaskan, petugas puskeswan hanya menemukan jejak kedua sapi tersebut pernah mengalami PMK. Bukan mengalami PMK selama di Lebak Talas, Pondok Cabe.
"Tapi ini pernah ya. Bukan positif di sini," ujar Ahmad.
Saat kedua sapi dinyatakan suspek PMK, tidak tampak gejala sakit pada dua hewan ternak itu.
Ahmad pun segera mengambil tindakan antisipasi. "Dua ekor sapi itu langsung kami karantina sejauh 20 meter dari sapi lainnya dan kami pantau," kata dia.
Baca juga: Arief R Wismansyah Lantik 63 Pegawai Pemkot Tangerang Duduki Jabatan Kosong
"Untuk pengobatannya, kami rutin memberikan vitamin dan makanan. Vitamin B kompleks dan jamu tradisional, telur dan lempuyang. Setiap malam rutin diberikan sehingga nafsu makan sapi terus meningkat dan sehat," sambungnya.
Untuk perkembangan kondisi dua ekor sapinya itu, Ahmad mengaku terus berkoordinasi dengan puskeswan.
Sebelumnya diberitakan, dua sapi di wilayah Pondok Cabe, Tangsel, dinyatakan suspek positif penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Pertahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Tangerang Selatan, Yepi Suherman, mengimbau warga tidak khawatir atas temuan sapi suspek PMK di wilayah tersebut.
Baca juga: 30.000 Pendatang Baru Diperkirakan Penuhi Kabupaten Tangerang Pasca-Lebaran 2022
"Meski penyebaran penyakit pada sesama hewan cukup cepat, PMK tidak berdampak (menular) kepada manusia," kata Yepi kepada media, Kamis (19/5/2022).
Seperti diketahui, jika sapi terpapar PMK, maka beberapa bagian tubuhnya tak baik untuk dikonsumsi.