Pahlawan Betawi

Selisik Jejak Sosok Pahlawan Betawi di Rumah Si Pitung Marunda

Saat berbicara mengenai sejarah Kota Jakarta, tak afdal rasanya tanpa menyertakan sosok Si Pitung.  

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/M. Rifqi Ibnumasy
Rumah Si Pitung berbentuk panggung setinggi tujuh meter yang ditopang 56 tiang penyangga dari kayu 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Saat berbicara mengenai sejarah Kota Jakarta, tak afdal rasanya tanpa menyertakan sosok Si Pitung.  

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam sepak terjang pendekar Betawi asal Rawa Belong, Jakarta Barat ini, dapat berkunjung ke Rumah Si Pitung Marunda

Tempat yang kini menjadi cagar budaya Betawi ini terletak di area Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Tampak dari luar, Rumah Si Pitung berbentuk panggung setinggi tujuh meter yang ditopang 56 tiang penyangga dari kayu.

Baca juga: Masjid Al Alam Marunda, Tidak Pernah Terendam Banjir Rob Meski Berada di Pesisir Pantai

Seluruh bangunan Rumah Si Pitung terbuat dari kayu jati dan sekitar 70 persen bahan-bahan materialnya masih asli.

Di dalam ruangan, terdapat perabot peninggalan masa Si Pitung seperti kamar tidur, meja rias dilengkapi cermin bundar, peralatan dapur dan koper yang terbuat dari kulit.

Menurut Pemandu Wisata Rumah Si Pitung, Sukma Wijaya, bangunan yang menjadi cagar budaya ini awalnya milik saudagar kaya raya bernama Saifuddin asal Bugis, Sulawesi Selatan.

"Di pintu masuk itu kita bisa lihat lukisan (ukiran) binatang yang hidup di Sulawesi ada pula tulisan huruf Lontar," ungkapnya, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Musafir yang Singgah di Masjid Al Alam Marunda Jakarta Utara Dapat Makanan Buka Puasa Selama Ramadan

Lalu, pada 1972 bangunan milik keluarga Saifuddin itu dibeli Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dijadikan cagar budaya Betawi.

Menurut Sukma, pada masa penjajahan Kolonial Belanda, Haji Saifuddin berkerabat erat dengan Si Pitung.

"Kenapa dinamakan Rumah Si Pitung karena ada cerita Si Pitung pernah singgah di sini, sekitar seminggu hingga dua minggu sembari berguru di Masjid Al Alam dekat sini," ujarnya.

Dalam tradisi masyarakat Betawi, Si Pitung dikenal sebagai pendekar ahli silat yang baik hati dan menentang penjajah Belanda.

Baca juga: JIKA Tak Indahkan Sanksi, Pemprov DKI Ancam Cabut Izin PT Karya Citra Nusantara Marunda

Konon, Si Pitung sering merampok harta orang-orang kaya Belanda dan membagikannya kepada rakyat miskin yang membutuhkan.

"Jadi bisa dibilang bagi orang Belanda Si Pitung itu perampok, tapi bagi orang Betawi dia itu seperti Robin Hood Betawi," ujar Sukma sambil menunjukkan barang-barang peninggalan masa penjajahan Belanda.

Sukma menilai, banyak versi cerita tentang Si Pitung di kalangan masyarakat Betawi dan ceritanya pun berbeda-beda.

"Sampai sekarang pun keterangan lebih valid tentang Si Pitung masih dilakukan penelitian baik oleh peneliti luar negeri maupun dalam negeri," pungkasnya. (m38)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved