Tangerang Raya

Pengamen Angklung Jalanan Laras Wulung di Ciputat Ingin Lestarikan Warisan Budaya

Alunan musik bambu nan indah di Jalan Juanda, Ciputat, Kota Tangsel, muncul dari pengamen angklung jalanan bernama Laras Wulung.

Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Rafzanjani Simanjorang
Pengamen angklung jalanan bernama Laras Wulung tampil di pinggir Jalan Ir Juanda, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Mereka ingin mencari rezeki sekaligus memberi hiburan kepada pengguna jalanan, serta melestarikan warisan budaya. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Irama dari permainan angklung, perkusi dan bedug terdengar jelas saat melewati jalanan Ir Juanda,  tak jauh dari kompleks perumahan dosen UI di Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Beberapa lagu mengalun lewat musik angklung ketika jalanan macet, saat pagi, siang, hingga sore hari.

Alunan musik bambu nan indah tersebut muncul dari pengamen angklung jalanan bernama Laras Wulung.

Saat ditemui Tribuntangerang.com, Rabu (29/6/2022), Laras Wulung yang beranggotakan lima orang itu sedang istirahat.

Semuanya pria dan mengenakan seragam kemeja batik hitam.

Salah satu personel Laras Wulung, Widodo, mengatakan, mengamen saat jalanan macet tak lepas dari memanfaatkan momen untuk mengais rezeki.

Baca juga: Tak Ingin Ondel-Ondel Jadi Pengamen Jalanan, Kini Diberi Wadah Manggung di Pusat Perbelanjaan

Pengamen angklung jalanan bernama Laras Wulung tampil di pinggir Jalan Ir Juanda, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Mereka ingin mencari rezeki sekaligus memberi hiburan kepada pengguna jalanan, serta melestarikan warisan budaya.
Pengamen angklung jalanan bernama Laras Wulung tampil di pinggir Jalan Ir Juanda, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Mereka ingin mencari rezeki sekaligus memberi hiburan kepada pengguna jalanan, serta melestarikan warisan budaya. (Tribun Tangerang/Rafzanjani Simanjorang)

Mereka juga ingin memberikan hiburan kepada pengemudi agar tak bosan saat mengalami kemacetan.

Selain itu, ada tujuan mulia yang ingin mereka sampaikan dalam permainan angklungnya.

"Selain hobi main musik, kami senang memperkenalkan musik angklung, warisan budaya Indonesia, sehingga perlu dilestarikan," ujar Widodo.

Laras Wulung berseragam agar tampil beda dan rapi.

Melalui permainan angklungnya, mereka ingin mengubah pandangan masPihaknya juga ingin sajian musik dan atribut mereka bisa mengubah pandangan masyarakat.

"Ini juga identitas kami, mudah-mudahan masyarakat bisa berpikir bahwa tidak semua pengamen jalanan itu negatif, melainkan ada sisi positif."

"Semoga lewat pelayanan musik kami, atribut kami di jalan bisa dipandang lebih baik oleh masyarakat," kata Widodo.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved