Seleb
Sempat Divonis Kanker Rahim Dua Tahun Lalu, Feby Febiola Bersyukur Kini Dinyatakan Sembuh
Bintang film dan sinetron Feby Febiola sempat divonis dokter mengidap kanker rahim 1C tahun 2020 lalu.
Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Bintang film dan sinetron Feby Febiola sempat divonis dokter mengidap kanker rahim 1C tahun 2020 lalu.
Setelah dua tahun berjuang, Feby Febiola menegaska Rahin dirinya sudah sembuh dari kanker rahim, usai menjalani operasi pengangkaran tumor ganas dan kemoterapi selama enam kali.
"Sekarang gua udah sembuh dan rambut gua kembali normal. Setelah gua botak karena kemoterapi," kata Feby Febiola dalam kanal youtube Denny Sumargo, dikutip Wartakotalive.com, Rabu (29/6/2022).
"Semua berkat tuhan. Gua percaya tuhan tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan dari umatnya," tambahnya.
Baca juga: Kena Kanker Serviks Apakah Masih Bisa Hamil?
Baca juga: Aida Saskia Tak Menyangka Divonis Kanker Payudara Stadium Tiga, Setelah Meningitis
Feby menceritakan perjuangannya dari awal mula mengidap tumor ganas hingga kanker rahim, sampai akhirnya bisa sembuh karena kekuatan tuhan.
"Disaat gua divonis kanker, ya gua mendekatkan diri kepada tuhan. Gua meminta pengampunan dan bertaubat menjadi lebih baik," ucapnya.
"Gua pikir awalnya hamil. Karena gua mual dan muntah usai makan. Eh nyatanya tidak," sambungnya.
Saat divonis ada tumor ganas di rahim kanannya, perasaan kalut pun diterima oleh wanita berusia 44 tahun.
Baca juga: Mieke Wijaya Sakit Diabetes dan Kanker, Sempat Dirawat di RSPAD
Baca juga: Terapi Sel T CAR jadi Kemajuan Medis Terkini untuk Hadapi Kanker Darah
Ia tak menyangka menerima sakit yang begitu hebat dari Tuhan.
"Memang setahun itu gua ada ngerasa aneh di perut gua. Cuma engga gua rasain karena kesibuk. Begitu pandemi, kerasa banget sakitnya karena gua di rumah aja. Gua sering kembung engga jelas," jelasnya.
"Kemudian gua ke dokter dan ternyata ada tumor besar di rahim kanan. Dokter lakukan operasi, sampel tumor dicek ke lab dan hasilnya tumor ganas," sambungnya.
Istri Franky Sihombing itu tak menyangka karena ia harus menjalani operasi besar sesaat dirinya yang sempat merasakan fisik yang sehat.
"Ya kaget, syok, dan takut. Setelah takut masuk ke proses menerima takdir. Gua berserah diri sama Tuhan, karena gua mengalami dari sehat sampai harus operasi," terangnya.
"Sehari sebelum operasi gua berdoa, 'ya Tuhan jangan jadikan ini tumor ganas'. Eh ternyata ganas. Gua pasrah aja," tambahnya.
Feby Febiola mengakui, jika memang tumor itu ringan, ia tidak sampai menjalani operasi pengangkatan rahim di bagian tubuhnya.
"Cuma kantong kanan aja yang diangkat. Eh ternyata ganas dan harus diangkat ya gua pasrah," ujar Feby Febiola.
Baca juga: Waspadai Benjolan yang Tidak Sakit yang Muncul di Payudara, Pastikan Segera Kanker atau Bukan
Dikutip dari Kompas.com, kanker rahim (uterus) adalah kondisi saat sel-sel di dalam rahim berubah dan tumbuh secara tidak normal.
Umumnya tanda pertama kanker rahim adalah pendarahan vagina yang tidak biasa, seperti pendrahan setelah menopause (gejala paling umum), pendarahan di antara masa menstruasi, menstruasi yang lebih berat dari biasanya (jika belum mengalami menopause), keputihan berdarah atau merah muda dan berair.
Sementara gejala yang tidak umum meliputi rasa tidak nyaman atau nyeri di daerah panggul, dan nyeri saat berhubungan seks.
Seringkali kanker rahim terjadi setelah menopause atau pada orang di atas usia 40 tahun.
Baca juga: Dukungan pada Pengidap Kanker agar Tetap Memancarkan Aura Positifnya di Setiap Kesempatan
Belum ada penyebab pasti yang menyebabkan kanker rahim. Tapi terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan faktor risiko seseorang terkena kanker rahim, diantaranya memiliki kadar estrogen yang tinggi.
Seseorang yang memilliki kadar estrogen yang tinggi jika kelebihan berat badan, mengambil beberapa jenis terapi penggantian hormon, belum pernah melahirkan, memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS), mengalami menopause setelah usia 55 tahun. (Arie Puji Waluyo/ARI).