Internasional
Konferensi Kelautan PBB: Bahas Komitmen Global untuk Atasi Permasalahan Sampah Dunia
Konferensi tersebut, membahas pentingnya aksi kolaborasi multi stakeholder untuk menyelesaikan permasalahan sampah laut secara global.
Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Ign Agung Nugroho
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) didukung Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dan United Nations Development Programme (UNDP), baru saja mengikuti Konferensi Kelautan PBB atau United Nation Ocean Conference (UNOC) 2022 di Lisbon, Portugal.
Dalam konferensi tersebut, membahas pentingnya aksi kolaborasi multi stakeholder untuk menyelesaikan permasalahan sampah laut secara global.
UNOC adalah konferensi kelautan tingkat internasional yang membahas tentang isu-isu kelautan dan lingkungan yang sedang dihadapi saat ini, serta membahas terkait aktivitas ekonomi yang menekankan pada aspek kelautan yang berkelanjutan.
Baca juga: Dorong Pariwisata dan Pertanian, Eceng Gondok di Danau Toba akan Diolah Jadi Pupuk
Dalam gelaran itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, ditunjuk sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia (DELRI).
"Inovasi dan kolaborasi sangatlah penting dalam mengatasi masalah sampah plastik, Indonesia dan negara-negara kepulauan berkomitmen untuk menjaga kelestarian laut," kata Lulut dalam sambutannya.
Konferensi Kelautan yang digelar bersama Pemerintah Kenya dan Portugal ini, hadir di saat dunia sedang berusaha untuk mengatasi banyak masalah yang mengakar di masyarakat, dimana hal tersebut membutuhkan transformasi struktural dan solusi bersama yang sesuai dengan SDGs.
Konferensi ini berusaha untuk mendorong solusi inovatif berbasis sains yang sangat dibutuhkan untuk memulai babak baru pada aksi laut global.
Tujuannya untuk mendorong pengetahuan dan pemahaman yang lebih besar tentang masalah yang terkait dengan sampah plastik lintas batas.
Pada kesempatan yang sama di UNOC 2022, Indonesia juga telah menyelenggarakan side event yang membahas mengenai rekomendasi upaya pemantauan sampah laut.
Menurut Luhut yang juga Ketua TKN PSL, dirinya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mempercepat kolaborasi regional, nasional, dan global untuk mengatasi masalah sampah plastik laut,
“Upaya penanganan sampah harus mampu memadukan model pengelolaan sampah dengan prinsip ekonomi sirkular untuk meningkatkan nilai ekonomi sampah plastik dan memfasilitasi pengembangan ekosistem hilir," katanya.
"Ini akan mempelopori aliran pendapatan baru untuk mengekstraksi nilai maksimum dari bahan termasuk kaca, kertas, logam, dan sampah plastik," tambahnya.
Seperti diketahui, sampah plastik merupakan masalah global yang masih sulit dipecahkan.