Kecelakaan
Penjaga Palang Pintu Kereta di Silebu Libatkan 4 Orang Tanpa Gaji
Perlintasan kereta api di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini telah dipasang oleh warga setempat.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Lilis Setyaningsih
Enam buah barier berwarna orange juga diletakan pada dua sisi badan jalan dan di tengah perlintasan kereta api.
Dua buah kardus air mineral berada di masing-masing badan jalan, sebagai wadah pemberian uang bagi para pengendara yang melintas.
Baca juga: Suara Musik yang Keras Bikin Sopir Odong-odong Tak Mendengar Peringatan Warga Akan Adanya Kereta
Saat kereta hendak melintas, dua orang penjaga pintu perlintasan yang berjaga akan langsung menurunkan masing-masing palang pintu secara manual.
Palang pintu kereta api itu dinaikan ataupun diturunkan dengan menggunakan tali yang terpasang dan tiang kecil yang berada di sisi lainnya, untuk kemudian dikerek.
Di saat itu juga, para pengendara yang hendak melintas kemudian berhenti sekira 2 meter dari rel perlintasan, lantaran telah dihimbau untuk berhenti dengan tulisan 'STOP' menggunakan cat putih.
Beberapa warga sekitar masih berada di lokasi peristiwa yang mencekam pada Selasa (26/7/2022) lalu, guna mengimbau kepada pengendara agar memberi peringatan berhenti.
Mereka terlihat memegang kardus yang digunakan sebagai tempat pengumpulan uang secara suka rela bagi pengendara yang melintas.
Baca juga: Perawatan Korban Luka Kecelakaan Odong-Odong Ditanggung Pemprov Banten dan Jasa Raharja
Seluruh penjaga palang pintu kereta dikerahkan tanpa diberikan gaji atau pendapatan dari desa, Pemerintah Kabupaten Serang, Pemerintah Provinsi Banten ataupun PT Kereta Api Indonesia.
Menurutnya, para penjaga palang pintu kereta api tersebut melakukan penjagaan dengan ikhlas.
Hal itu dilakukan, guna memastikan keamanan pengendara yang melintas, serta menghindari peristiwa yang menewaskan 10 orang beberapa waktu lalu.
"Ya kita mah menjaga palang pintu ini supaya jangan terjadi lagi hal yang tidak diinginkan, seperti kemarin itu, jadi ikhlas saja udah," ucapnya.
"Karena yang lewat di jalan ini kan banyak, termasuk warga desa, jadi demi keamanan semua makanya kita sepakati bangun palang pintu," jelas Mulyana Soleh. (M28)