Kecelakaan Kereta
Keluarga Korban Kecelakaan Kereta Minta Tidak Hanya Dijamin Perawatan tapi juga Saat Kontrol di RS
korban meninggal dunia akibat kecelakaan odong-odong maut di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, bertambah menjadi 10 orang
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, SERANG -- Kecelakaan maut antara odong-odong dan kereta pada Selasa (26/7/2022) pukul 11.00 di perlintasan kereta Desa Silebu, Serang, Banten masih menyisakan kesedihan.
Keluarga korban harus merelakan ada anggota keluarganya yang meninggal ataupun masih dirawat di Rumah sakit akibat luka-luka.
Bila ada yang meninggal meski berat harus direlakan pihak keluarga. Namun yang masih dirawat, pihak keluarga tidak mau pasrah.
Mereka berusaha agar korban yang mengalami luka-luka mendapatkan perawatan terbaik agar dapat melanjutkan hidup dengan lebih baik.
Seperti diketahui, korban meninggal dunia akibat kecelakaan odong-odong maut di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, bertambah menjadi 10 orang, pada Jumat (28/7/2022) lalu.
Tambahan satu korban meninggal dunia tersebut ialah Putri Qaila Septiana, cucu dari Tamin warga Cibetik, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.
Tamin harus merelakan kepergian cucunya itu untuk mengikuti istrinya yang lebih dulu berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa, saat insiden odong-odong maut.
Nyawa Putri Qaila, tidak dapat tertolong setelah menjalani masa kritis selama 4 hari akibat mengalami luka berat di bagian kepala dan kaki di Rumah Sakit (RS) Hermina Serang.
Tamin mengatakan, ia mendapat kabar dari anaknya akan kepergian cucunya tersebut pada Jumat malam sekira pukul 20.00 WIB.
"Malem itu saya masih tahlil kepergian istri saya, terus saya dapat kabar dari anak kalau salah satu cucu saya itu sudah enggak ada," ujar Tamin kepara Wartakotalive.com, Senin (1/8/2022).
Mendapati hal tersebut, pria berusia 51 tahun itu langsung bergegas menuju rumah sakit untuk menemui putera-puterinya yang menjaga di rumah sakit.
"Kan selama tahlilan saya belum buka HP, baru pas saya lihat kabarnya, saya langsung berangkat ke rumah sakit," tuturnya.
Baca juga: Ngeri Kecelakaan! Odong-odong Berseliweran di Jalan Raya Cilincing Berdampingan dengan Truk Trailer
Baca juga: Trauma Saksi Mata Kecelakaan Odong-odong, Tak Bisa Tidur, Makan, hingga Takut Melihat Kereta
Meski merasa semakin terpukul atas kepergian cucunya itu, namun Tamin tak ingin berlarut dalam kesedihan.
Ia pun kini tengah fokus pada pemulihan kesehatan cucunya yang lain yang telah pulih dan berangsur sehat, yakni Alina Ayu (2).
"Saya sih gini saja, yang berlalu biarlah berlalu, namanya takdir itu di tangan Allah karena semua manusia akan berpulang kembali ke Yang Maha Kuasa," kata dia.