Respons Rocky Gerung Prabowo Hapus Tantiem untuk Direksi hingga Komisaris BUMN

Apalagi komisaris BUMN disebut bisa meraup uang dengan jumlah fantatis bila menerima Tantiem

Editor: Joseph Wesly
(Warta Kota/Henry Lopulalan)
TANTIEM DIHAPUS- Rocky Gerung merespons Tantiem yang dihapus Prabowo. Prabowo menghapus Tantiem karena diangap akal-akalan komisaris BUMN mendapat uang besar. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUN TANGERANG.COM- Presiden Prabowo Subianto AKAN menghapus pemberian tantiem kepada direksi atau komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Aksi itu dilakukan karena Tantiem dianggap cuma akal-akalan Direksi hingga Komisaris BUMN untuk mengumpulkan pundi-pundi dari pemerintag.

Apalagi komisaris BUMN disebut bisa meraup uang dengan jumlah fantatis bila menerima Tantiem.

Prabowo bahkan mengatakan seorang komisaris bisa mengantongi uang hingga Rp 40 miliar setahun dari Tantiem.

Padahal komisaris hanya masuk kantor sesekali namun bisa mendapatkan uang yang sangat besar dalam setahun.

Sebagai informasi, Tantiem adalah penghasilan yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN setiap tahun apabila perusahaan memperoleh laba, atau diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Persero apabila terjadi peningkatan kinerja persero walaupun masih mengalami kerugian.

Definisi tersebut dikutip dari Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia

Nomor: PER-02/MBU/2009, Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

Baca juga: Dirut hingga Komisaris Gigit Jari, Prabowo Hapus Tantiem BUMN, Dianggap Akal-akalan Memperkaya Diri

Pasal 2 peraturan ini menyebut, penetapan penghasilan berupa tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan pencapaian target, tingkat kesehatan perusahaan, kemampuan keuangan, serta faktor relevan lainnya (merit system). 

Sementara itu, Pasal 30 mengatur bahwa perhitungan tantiem dan insentif kinerja didasarkan pada pencapaian ukuran kinerja utama (Key Performance Indicator), dan/atau pencapaian tingkat kesehatan perusahaan.

Adapun Prabowo menyampaikan langkah penghapusan tantiem dalam Pidato Kenegaraan yang membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2026 dalam Sidang Tahunan MPR RI yang digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Prabowo menyebut, tantiem akan dihapus karena banyak perusahaan BUMN yang merugi, tetapi komisaris dan direksinya mendapat tantiem dengan jumlah miliaran. 

Bahkan, menurut eks Menteri Pertahanan RI tersebut, tantiem hanyalah akal-akalan direksi atau komisaris BUMN demi mendapatkan keuntungan pribadi.

"Saya hilangkan tantiem, saya pun tidak mengerti apa tantiem itu. Itu akal-akalan mereka saja. Dia memilih istilah asing, supaya kita tidak mengerti apa itu tantiem. Saudara-saudara, masak ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiemnya 40 miliar setahun," kata Prabowo.

Prabowo juga mengultimatum, direksi maupun komisaris BUMN lebih baik berhenti saja jika menolak kebijakan penghapusan tantiem.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved