Literasi

Syarif Bando: Literasi Bisa Membuka Pintu Inovasi dan Kreativitas

Di samping sebagai penunjang bagi dunia pendidikan, perpustakaan sebagai institusi pelayanan publik dituntut untuk kreatif melayani masyarakat.

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Ign Agung Nugroho
Istimewa
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando(kanan)saat meresmikan Gedung Perpustakaan Umum Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Selasa (23/8/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando mengatakan, literasi bisa membuka pintu-pintu inovasi dan kreativitas.

Sehingga, literasi yang kuat menjamin keberlanjutan pembangunan.

Oleh karena itu, perlu menghadirkan buku-buku terapan (soft skill) untuk kebaikan sumber daya manusia.

"Kita harus yakini bahwa literasi adalah keniscayaan sebagai modal dalam menghadapi percaturan global,” kata Syarif Bando dalam keterangan persnya saat menjadi narasumber acara Talk Show Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) sekaligus peresmian Gedung Perpustakaan Umum Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Selasa (23/8/2022). 

 

Baca juga: Ariza: Literasi Tak Sebatas Kemampuan Baca Tulis, Tapi Mampu Berpikir Kritis dan Selesaikan Masalah

 

Menurutnya, di samping sebagai penunjang bagi dunia pendidikan, perpustakaan sebagai institusi pelayanan publik dituntut untuk kreatif melayani masyarakat.

"Dengan adanya gedung baru ini, diharapkan minat baca warga Luwu Timur semakin meningkat dan bertambah cerdas, karena ini gedung ilmu pengetahuan,” kata Syarif Bando. 

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Deni Kurniadi, juga memastikan bahwa seluruh perpustakaan dari Sabang sampai Merauke yang berjumlah 164.610 perpustakaan, telah mendapatkan pembinaan yang sesuai dengan standar perpustakaan nasional, termasuk di Luwu Timur.

Program terbaru Perpusnas saat ini adalah Program Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial.

Tahun ini Kabupaten Luwu Timur masuk ke dalam program tersebut.

"Melalui program ini, nantinya akan diberikan bantuan koleksi buku maupun bantuan komputer beserta server-nya," katanya.  

Selain itu, lanjut Deni, pihaknya juga ingin memastikan sekaligus memberikan pembinaan bahwa Dinas Perpustakaan Luwu Timur ke depannya bukan hanya memberikan layanan kepada masyarakat yang berbasis informasi bersumber dari koleksi perpustakaan yang ada saja.

"Tapi juga bagaimana perpustakaan daerah turut mencerdaskan sekaligus mensejahterakan masyarakat," ujarnya. 

Terkait dengan kegiatan Literasi di Luwu Timur, Pemkab Luwu Timur mengklaim telah mendirikan 124 perpustakaan desa yang tersebar di 11 kecamatan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved