Kebutuhan Pokok

Harga Telur Ayam Tembus Rp 30.000-Rp 32.000 per Kilogram di Pasar Tradisional di Jakarta

Harga telur ayam di Jakarta naik drastis sepanjang Agustus 2022. Saat ini harga telur ayam Rp 30.000 per kilogram.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Alfian Firmansyah
Rizal (22) pedagang telur ayam di Pasar Senen, Jakarta Pusat, mengeluhkan kenaikan harga telur tembus hingga Rp 30.000 per kilogram, Rabu (24/8/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, SENEN - Harga telur ayam di Jakarta naik drastis sepanjang Agustus 2022.

Kenaikan harga telur yang terus meroket itu membuat pedagang mengeluh.

Bukan hanya pedagang, masyarakat yang ingin membeli telur juga mengeluhkan kenaikan harga telur.

Seperti di Pasar Senen, Jakarta Pusat, harga telur ayam tembus Rp 30.000 per kilogram.

Pantauan Tribuntangerang.com, di Pasar Senen, sekitar pukul 15.30 WIB, Rabu (24/8/2022), pedagang telur  bernama Rizal (22) sedang menunggu pembeli. 

Seorang perempuan yang ingin membeli telur di salah satu kios telur itu mengeluhkan harga telur yang  makin tinggi.

"Kenapa jadi mahal banget ya mas," ujar perempuan tersebut kepada Rizal.

Rizal mengaku sudah dua tahun berjualan telur di Pasar Senen.

Menurut dia, kenaikan harga telur membuat pelanggannya mengurangi jumlah telur yang dibelinya.

"Semenjak harga mencapai Rp 30.000 per kilogramnya, pembeli tuh belinya berkurang dan sepi juga," ujar Rizal saat ditemui di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Harga Telur Ayam di Agen Mengalami Penurunan Rp 400 per Kilogram sejak 2 Hari Lalu

Dia mengatakan, selama berjualan telur ayam baru kali ini harga telur sampai menyentuh harga Rp 30.000 per kilogramnya. 

"Sebelumnya paling ya paling mahal Rp 25.000-27.000 deh, ini udah seminggu nyentuh harga Rp 30.000," ujar Rizal. 

Rizal membeli telurnya dari Blitar, Jawa Timur. Dia menduga, harga diprodusen sudah tinggi karena permintaan telur meningkat.

"Mungkin permintaan banyak atau stock sedang dikit, malah telur bebek jadi turun, harga satuan sebelumnya Rp 3.000 per satuan telur bebek, saat ini jadi Rp 2.500 per satuannya," tutur Rizal. 

Harapannya, harga telur cepat turun.

Kenaikan harga telur juga terjadi di Pasar Tradisional Klender SS, Jatinegara, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur.

Kenaikan harga telur itu sudah terjadi sejak Rabu (17/8/2022).

Baca juga: Harga Telur Ayam Rp 32.000 per Kg, Penjualan Menyusut di Pasar Ceger Pondok Aren

Agen telur ayam di Pasar Tradisional Klender SS, Jatinegara, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur, Rabu (24/8/2022). Harga telur di Pasar Tradisional Klender Rp 32.000 per kilogram.
Agen telur ayam di Pasar Tradisional Klender SS, Jatinegara, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur, Rabu (24/8/2022). Harga telur di Pasar Klender Rp 32.000 per kilogram. (Tribun Tangerang/Rendy Rutama)

Naik bertahap

Manto (57), agen telur di Pasar Tradisional Klender SS mengatakan, kenaikan harga telur tersebut terjadi bertahap.

"Harganya Rp 32.000 per kg, mulai satu minggu ini, sebelumnya itu sempat di Rp 27.000, terus naik Rp 28.000, naik lagi Rp 30.000, bertahap," ujar Manto, Rabu (24/8/2022).

Akibat dari kenaikan harga ini, dagangan yang dipasarkan Manto jadi sepi pembeli.

Menurut dia, calon pembeli jadi berpikir dua kali ketika akan membeli telur.

"Makin sepi penjualannya, karena harga terlalu tinggi, makanya konsumen mengeluh, pembelinya sepi," ujarnya.

Kenaikan harga telur tersebut tidak hanya berdampak ke jenis ayam ras saja, melainkan ke jenis telur unggas lainnya.

"Hampir semuanya harga telur naik, telur puyuh sekarang makin mahal yaitu Rp 38.000 per kg, biasanya Rp 30.000 hingga Rp 33.000."

"Kalau telur bebek stabil, satu butirnya Rp 2.000 hingga Rp 2.500," ujar Manto sembari istirahat di bangku hijau di kiosnya.

Selain itu, kenaikan harga telur bukan karena kondisi telur langka, melainkan harga pakan hewan meningkat.

"Barang banyak, stabil, karena konsumennya kurang, terus ada lonjakan harga pakan hewannya naik terus," ujarnya.

Pedagang telur lainnya, Jarot (30) dan Fitri (30) mengatakan, dagangan sepi pembeli selama sepekan ini.

Saat ini, pedagang hanya bisa pasrah menerima keadaan saat ini dan tetap berjualan.

"Saya jalanin saja. Kalau berharap ke pemerintah enggak mesti kan, jalanin saja yang ada dulu," kata Fitri.

 

 
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved