Literasi Digital
Literasi Digital Hingga ke Desa Agar Internet Digunakan Secara Baik dan Benar
Kolaborasi Kemenkominfo dan Universitas Nahdlatul Ulama Dalam Melakukan Literasi Digital kepada Masyarakat Desa melalui Kuliah Kerja Nyata
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00.
Dalam merespon hal tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia untuk meliterasi masyarakat tentang materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital.
Keempatnya yaitu yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital dalam kegiatan KKN mahasiswa dan penyelenggaraan kuliah umum/seminar.
Untuk mengampanyekan literasi digital, dilakukkan hingga ke desa.
Kali ini melalui program KKN yang dilakukan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) dan Pandu Digital Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Agustus ini.
Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemenkominfo, Bambang Tri Santoso mendorong para mahasiswa untuk mendampingi masyarakat desa Gunung Sari agar mampu mengembangkan potensi
desanya melalui pemanfaatan teknologi digital.
“Dengan adanya percepatan transformasi digital, maka yang perlu diketahui adalah bagaimana utilisasinya kepada masyarakat. Misal tentang bagaimana menggunakan internet itu secara baik dan benar, kreatif dan produktif, sehingga membantu dalam kehidupan kita sehari-hari,” jelas Bambang seperti dikutip dari siaran pers yang diterima TribunTangerang.com, Rabu (24/8/2022).
Ia mengingatkan, internet memiliki sisi positif dan negatif, sehingga perlu dimanfaatkan secara bijak.
“Di era digitalisasi apapun bisa terjadi. Masyarakat Sasak dulu mengenal istilah ‘mong ganemong’ yang diibaratkan seperti ‘bim salabim’. Saya pikir-pikir adalah seperti internet saat ini yang bisa langsung memberikan informasi yang kita cari,” ujar Kepala Desa Gunung Sari, H. Maliki di kesempatan yang sama.
Baca juga: Laki-laki Mendominasi Jumlah Investor Pasar Modal, Literasi Keuangan pada Perempuan Masih Rendah
Kepala Diskominfo Lombok Barat Ahad Legiarto mengatakan, pentingnya digitalisasi hingga ke desa-desa.
“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Digitalisasi Berbasis Potensi Desa” menekankan perlunya menggali sumber daya alam dan sumber daya manusia di Desa Gunung Sari," lanjutnya.
“Anak-anak muda bisa mem-branding potensi desa, dengan bagaimana mengemas supaya ada daya tarik ke desa kita. Dan melalui teman-teman KKN diharapkan langsung turun ke desa, menggali potensi yang ada di desa, untuk kemudian mem-branding-nya dengan memanfaatkan internet,” tegas Ahad.
Dosen Pembimbing Lapangan KKN UNU, M. Yakub sebagai narasumber membahas mengenai potensi desa Gunung Sari di sektor UMKM karena banyaknya warga desa Gunung Sari yang menjadi pelaku UMKM, sehingga perlu didorong untuk memanfaatkan teknologi dengan diperkenalkan kepada cara bertransaksi melalui platform digital.
Baca juga: Kenalkan Anak Sejak Dini soal Literasi Membaca, Menulis, Iptek, Finansial dan Budaya. Apa Alasannya?
Sementara Kepala Diskominfo Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa, menyampaikan bahwa dengan disediakannya Wi-Fi gratis di berbagai titik di Kota Mataram, sebaiknya masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mengembangkan pariwisata serta ekonomi kreatif di Kota Mataram.
“Kehadiran internet memberikan banyak kemudahan, tinggal bagaimana kita jeli dan kreatif dalam memanfaatkannya. Internet membuat dunia seakan tanpa batas,” ungkapnya.