Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta: Kisah Pieter Erberveld yang jadi Asal Usul Nama Kampung Pecah Kulit
Sejarah Jakarta: Titik di Jakarta Ini Ternyata Tempat Tengkorak Manusia Terpajang Selama 2 Abad
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Budak-budak disebut dihasut dalam perdagangan jimat yang kala itu tengah viral di Batavia.
Ketika diperiksa, ternyata penjual lempengan kuningan yang disebut sebagai jimat itu ialah Pieter Erbervelt.
Selain Pieter Erbervelt, Polisi Hindia Belanda juga mencium keterlibatan sejumlah pribumi. Mereka yakni 3 orang Jawa dan seorang Sumbawa.
Seorang dari orang Jawa itu bernama Kartadriya yang bergelar Raden.
Baca juga: Sejarah Jakarta: Tol Jagorawi Diresmikan Tahun 1978, Jadi Tol Pertama dan Terbaik di Jakarta
Lalu siapa Sosok Pieter Erbervelt?
Pieter Erbervelt ialah anak dari seorang ayah Jerman dan ibu wanita Siam.
Dari ayahnya, Pieter Erbervelt mewarisi sejumlah hartanya.
Namun, sepeninggal ayahnya, Pieter Erberveld pernah berselisih dengan Dewan Heemraden perihal tanah.
Di tahun 1708, tanah yang diwariskan ayah Pieter Erberveld dirampas oleh Belanda.
Hal inilah yang disebut Pieter Erbervelt tidak menyukai kompeni.
Atas dasar hal inilah yang membuat kompeni curiga dengan Pieter Erbervelt.

Dalam penangkapan para orang-orang yang disebut Makar itu, Hindia Belanda melakukan sejumlah kekerasan keji untuk mengintrogasi keduanya agar mengaku tengah merencanakan Makar.
Hingga akhirnya, salah seorang di antaranya karena tidak kuat menahan siksasaan mengakui telah merencanakan Makar seperti yang dituduhkan Hindia Belanda.
Tahanan tersebut juga menyebut bahwa kepala dari pemberontakan tersebut ialah Pieter Erbervelt yang ingin menjadi Gubernur Hindia Belanda.
Penyikasaan terus dilakukan kepada Erberveld dan Kartadriya hingga keduanya mengaku salah.