Berita Jakarta
Sejarah Jakarta, Ragunan Dulu Lokasinya di Cikini dan Lahannya Milik Pelukis Raden Saleh
Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tanggal 19 September tahun 1864 di Batavia yang kini Jakarta.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Ign Agung Nugroho
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Taman Margasatwa Ragunan (TMR) melekat dengan sejarah Jakarta.
Dalam sejarah Ragunan, kebun binatang di Jakarta itu sudah berdiri sejak zaman Batavia.
Dikutip dari situs resmi Ragunan, Ragunanzoo.jakarta.go.id dijelaskan bahwa Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tanggal 19 September tahun 1864 di Batavia yang kini Jakarta.
Dalam sejarah Jakarta, Taman Margasatawa Ragunan awalnya bernama Planten en Dierentuin.
Pada sejarah kebun binatang Ragunan, tempat wisata ini pertama kali di kelola oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia atau biasa disebut Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia.
Awalnya, dalam sejarah Jakarta, taman ini bukan terletak di Jakarta Selatan melainkan di Jakarta Pusat.
Keberadaannya di tahun 1864 terletak persis di pusat Jakarta saat ini yakni di Cikini.
Pada Sejarah Ragunan, kebun binatang ini awalnya berdiri di atas lahan seluas 10 hektar di Jalan Cikini Raya No 73.
Lahan Taman Margasatwa Ragunan awalnya milik pelukis ternama Indonesia Raden Saleh yang dihibahkan ke pemerintah Hindia Belanda saat itu.
Kemudian setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1949 namanya diubah menjadi Kebun Binatang Cikini.

Dengan perkembangan Jakarta, Cikini menjadi tidak cocok lagi untuk peragaan satwa.
Pada tahun 1964, masa Gubernur DCI Jakarta Dr. Soemarno, dibentuk Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang untuk memindahkan dari Jl. Cikini Raya no 73 Ke Pasar Minggu Jakarta Selatan yang diketuai oleh Drh. T.H.E.W. Umboh.