Kuliner Jakarta, Rindu Donat Kampung, Sambangi Donat Kentang Ellie di Glodok

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Pecinanan Jakarta di kawasan Glodok, Jakarta Barat bisa dibilang 'surga' kuliner.

Aneka makanan  yang disediakan sudah bertahan puluhan tahun dan pastinya soal rasa tidak terbantahkan kelezatannya.

Daerah ini juga disebut sebagai Chinatown atau Pecinan Jakarta.

Ada banyak warga keturunan Tionghoa beraktivitas di sana.

Mulai dari pedagang, bahkan sampai pembelinya.

Salah satunya kuliner legendaris Donat Kentang Ellie yang berlokasi di Gedung Chandra Jalan Pancoran No.33-35, RT.9/RW.6, Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.

Ditemui Wartakotalive.com, Rabu (12/10/2022) Sukwan Dinata selaku pemilik kedai tersebut mengatakan dahulu usaha toko donatnya ini dirintis kecil-kecilan sejak tahun 2000 silam.

Tempatnya, masih di lokasi yang sama dengan sekarang.

Namun, kini hanya bergeser beberapa meter dari tempat yang sebelumnya.

"Sudah 22 tahun saya membuka usaha ini, memang dari awal sudah berjualan di Gedung Chandra ini dan berdua saja sama istri saya," ucapnya di lokasi.

Sukwan melanjutkan, bukan donat dengan topping kekinian justru donat kentang berbedak gula halus inilah yang jadi menu paling laris di Ellie Donat.

"Pelanggan banyak yang cari itu donat gula halusnya atau banyak yang bilang donat kampung ya," ucapnya.

Baca juga: Kuliner Jakarta, Obati Rasa Kangen Panganan Khas Makassar di Rumah Makan Ikan Bakar Phinisi

Banyak review yang menyebutkan jika donat jadul ini ngangenin.

Donatnya berukuran cukup besar, kemudian meski tidak dimakan dalam kondisi hangat juga tetap enak.

Pria yang mengenakan kaos kuning ini menuturkan selain donat jadul, ia bersama sang istri juga menjual donat rasa cokelat.

"Untuk satu donat gula halus kami banderol Rp 10.000, sedangkan untuk donat rasa cokelat Rp 12.000," imbuhnya.

Sejak pandemi Covid-19, usaha Sukwan sempat mengalami penurunan omzet.

Kondisi pasar yang sepi saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turut berdampak pada pendapatan para pedagang di pasar Glodok. Termasuk usaha donat miliknya.

"Pasti ikut terdampak, kan kondisi di Glodok juga sepi banyak orang yang nggak berani keluar, omzet juga ikut menurun," tambah dia.

Sukwan mengaku bersyukur sebab kini usahanya mulai mengalami peningkatan omzet.

Bahkan, dalam sehari ia bisa menghabiskan 500 donat.

"Bersyukur sekarang sudah ramai lagi, pelanggan yang jauh-jauh juga sudah malai datang lagi. Ada yang membeli satuan ada juga yang memborong," ucapnya.

Salah satu alasan kenapa pelanggannya selalu datang kembali, menurut Sukwan tentu karena rasanya yang enak.

Meski hanya donat jadul, namun tak kalah saing dengan donat kekinian yang banyak ditemukan di mal-mal.

Baca juga: Kuliner Jakarta, Warteg Warmo yang Namanya Diberi oleh Raja Dangdut Rhoma Irama

Wartakotalive.com mencicipi donat gula halus yang menjadi primadona di kedainya itu.

Untuk ukuran donat yang ditawarkan pun terbilang cukup besar. Kalau dilihat, wujudnya cukup membuat perut kenyang.

Ketika mendarat di mulut, tekstur donatnya itu kering di luar namun lembut di dalam.

Terlebih proses pembuatan donat pun dilakukan di kedai tersebut dan langsung dimasak.

Jadi, sensasi empuk dan hangat sangat terasa sekali ketika donat tersebut dinikmati.

Saat itu, pasangan suami istri ini turut dibantu satu orang karyawan untuk membuat adonan dan menggorengnya.

Jika sobat WK ingin mencicipi donat legendaris tersebut bisa datang mulai pukul 10.00 WIB sampai 19.00 WIB. (m27)