Kasus Gagal Ginjal Akut
BPOM Diminta Selidiki Pula Produk Perisa Makanan, Begini Alasannya
Kementerian Kesehatan sebut 99 anak meninggal dunia akibat gangguan ginjal akut. Per 18 Oktober 2022, ada kasus 206 gagal ginjal akut di 20 provinsi
Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Dugaan obat cair atau sirup mengandung etilen glikol (EG) yang diduga bisa merusak ginjal saat ini meresahkan banyak orang.
Kementerian Kesehatan sudah menghimbau menghentikan sementara penjualan dan penggunaan obat cair tersebut.
Kementerian Kesehatan sebut 99 anak meninggal dunia akibat gangguan ginjal akut di Indonesia.
Per 18 Oktober 2022, ada kasus 206 gagal ginjal akut di 20 propinsi.
Seperti diketahui, yang biasa digunakan sebagai pelarut dalam obat sirop adalah propilen glikol (PG).
Namun, PG sempat terjadi kelangkaan beberapa waktu lalu. Sehingga harganya mahal dan langka. Di beberapa negara ada pabrik obat nakal yang mengganti PG dengan etilen glikol yang lebih murah namun beracun.
Inilah yang terjadi di Gambia dan negara lain seperti Bangladesh dan India.
Saat ini Kemenkes dan BPOM masih menyelediki kasus tersebut.
Namun pihak Kemenkes menyatakan ada temuan senyawa etilen glikol pada beberapa obat batuk maupun paracematol sirup.
Baca juga: Kematian Anak Akibat Gagal Ginjal Makin Bermunculan, Ahli Epidemiolog Minta KLB
Dikutip dari Kompas.com, etilon glikol adalah senyawa kimia yang ditemukan pada empat produk obat batuk produksi Maiden Pharmaceutical Ltd, India.
Obat batuk ini memicu puluhan anak di Gambia meninggal karena gagal ginjal akut usia mengonsumsi obat batuk tersebut.
Keempat obat batuk yang dimaksud yakni Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syruup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.
Di sisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan produk obat batuk/paracetamol sirup mengandung etilen glikol (EG) maupun dietilen gokil (DEG) produksi India tidak terdaftar dan tidak beredar di Indonesia.
Namun munculnya gagal ginjal akut bahkan menimbulkan korban meninggal hingga 99 anak cukup mengkhawatirkan sehingga Kemenkes akhirnya memberikan himbauan agar apotek menghentikan penjualan dan masyarakat jangan menggunakan dulu obat sirop sampai penelitian selesai.
Baca juga: Kematian Akibat Gagal Ginjal Anak di Indonesia Terbilang Tinggi, Kemenkens Minta Masyarakat Waspada
Sementara itu sejauh ini penggunaan propilen glikol (PG) tidak hanya untuk obat saja tapi juga untuk penggunaan bahan makanan terutama untuk perisa makanan/pasta kue.