Wisata Jakarta

Wisata Jakarta, Modernisasi TIM Usai Direvitalisasi, Banyak Spot untuk Anak Belajar

Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, Salah Satu Janji Kampanye Anies Baswedan yang Berhasil Terealisasikan 

Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Leonardus Wical Zelena Arga
kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA  -- Nama Hans Bague Jassin atau H.B. Jassin adalah seorang sastrawan, penyunting, dan sekaligus cendekiawan Indonesia yang hidup di masa 31 Juli 2017 - 11 Maret 2000.

Ia kemudian mendirikan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS)  H.B Jassin yang berada di Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM)

Humas Perpustakaan Jakarta, Irma (27) menjelaskan bahwa Perpustakaan Jakarta sekaligus Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin adalah salah satu wisata edukasi.

"Selain wisata edukasi, perpustakaan ini juga menjadi pusat literasi di TIM," ujar Irma saat ditemui di Perpustakaan Jakarta, pada Kamis (13/10/2022).

Irma mengatakan saat ini Perpustakaan Jakarta dikenal sebagai gedung panjang atau Gedung Ali Sadikin.

Ia menjelaskan, bahwa revitalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bukan hanya gedungnya, melainkan mindset masyarakat terhadap Perpustakaan Jakarta.

Tidak hanya koleksi umum yang dihadirkan. Melainkan terdapat koleksi PPDS HB Jassin.

"Biasanya PDS HB Jassin ini adalah koleksi khusus ekslusif untuk pecinta sastra. Jadi kami ingin melestarikan pusatnya (sastra) di mana sih kalau untuk para sastrawan ingin punya komunitas dan melestarikan karya-karya sastra. Nah di sini tempatnya," ucap Irma.

Baca juga: Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Capai Rp1,4 Triliun, Diharapkan jadi Rumah Pertunjukan Kelas Dunia

Kemudian Irma menceritakan PDS HB Jassin merupakan suatu komunitas sastra yang diambil alih oleh Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.

Tujuan pengambilan alih itu supaya PDS HB Jassin dapat dirawat dan dilestarikan lebih serius.

Selain itu, Irma juga mengatakan bahwa Perpustakaan Jakarta ingin memiliki branding baru yang membuat mindset orang-orang berpikir, tempat tersebut cocok untuk belajar, berkarya, dan bertumbuh. 

Saat ditanya perihal koleksi, Irma mengaku Perpustakaan Jakarta cukup lengkap memiliki koleksi buku. Mulai dari anak-anak, keluarga, ekonomi, kesehatan, dan lain-lain.

"Kemudian ada juga koleksi referensi dan eksklusif. Pokoknya koleksi di sini totalnya sekitar 100.000 buku dan eksemplar," kata Irma.

Salah satu fasilitas yang ada di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Salah satu fasilitas yang ada di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. (Tribun Tangerang/Leonardus Wical Zelena Arga)

 

Selain koleksi buku, ternyata Perpustakaan Jakarta juga memiliki sarana prasarana yang modern dan nyaman.

Di perpustakaan tersebut tersedia ruang diskusi yang biasa digunakan untuk anak-anak sekolah atau kuliahan berdiskusi secara private.

Selain itu, ada pula ruang inklusi yang merupakan fasilitas ramah bagi teman-teman tunanetra.

Di ruang inklusi, terdapat beberapa koleksi di antara buku braille, komputer bicara, dan pemutar buku bersuara.

"Terus ada juga ruang podcast yang saat ini masih dalam proses, dan itu nanti bisa diberdayakan untuk komunitas-komunitas," ujar Irma.

Baca juga: Dewan Kesenian Jakarta 2022, Hadirkan  Pameran Arsip dan Koleksi Seni di Taman Ismail Marzuki

Kemudian, ada pula layanan multimedia untuk pengunjung yang tidak membawa laptop, namun butuh perangkat untuk mengetik.

Irma menginformasikan, syarat menggunakan fasilitas tersebut hanyalah dengan menjadi anggota yang telah terverifikasi.

"Dan yang jadi keanggotaan itu bisa meminjam buku dan dibawa pulang ya bukunya. Jadi untuk keanggotaan, kami menggunakan sistem digital. Itu barcode bentuknya," ucap Irma.

Lebih lanjut Irma menjelaskan cara masuk bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Perpustakaan Jakarta.

Ia menyarankan, dapat registrasi terlebih dahulu melalui website JakLitera.

Hal tersebut supaya tidak berebut atau antre (biasanya akhir pekan selalu ramai).

Di depan pintu masuk, akan diarahkan petugas untuk scan barcode yang telah disediakan.

Lalu, pengunjung diminta untuk menukarkan tas mereka dengan tas transparan yang telah tersedia.

"Nanti dikasih lanyard untuk nomor loker. Kenapa dikasih tas transparan? Kan biasanya ada gate. Nanti bakal bunyi kalau misalnya minjam buku tapi belum diverifikasi," ucap Irma.

Spot yang ada di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Spot yang ada di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. (Tribun Tangerang/Leonardus Wical Zelena Arga)


Oleh karena itu, Irma menegaskan bahwa hal tersebut untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung.

Jadi yang diperbolehkan untuk dibawa ke dalam perpustakaan hanya barang-barang berharga saja. 

Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin buka setiap hari, mulai dari Senin hingga Minggu. Jam operasionalnya 09.00 - 17.00 WIB.

"Tapi batas akhir kami menerima pengunjung pukul 16.00 WIB sore ya," kata Irma.

"Di sini selalu ditekankan, apalagi khususnya kapasitas saya ngomong di Perpustakaan Jakarta dan PDS ini karena memang menyediakan non komersial banget," ujar Irma.

Irma menegaskan, semua komunitas jadi lebih mudah (birokrasinya) untuk beraktivitas di Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin. (m36)

 

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved