Bocah Perempuan yang Diculik Pelaku Pencabulan Ditemukan di Ciledug

bocah perempuan berusia 6 tahun yang diculik pria mantan terpidana kasus pencabulan anak, ditemukan dalam kondisi selamat

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Nuri Yatul Hikmah
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, menunjukkan foto pelaku penculikan bocah 6 tahun di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat. 

Tunggal (48) menceritakan, pelaku kerap melintas depan ruko rumahnya membawa gerobak yang dikayuh menggunakan sepeda. Gerobak tersebut berisi barang-barang bekas.

"Biasanya dia bawa gerobak, tapi pas kejadian itu dia enggak bawa. Tampilannya juga rapih, baju dan celana panjang hitam, pakai topi," ujar Tunggal saat ditemui di depan rukonya, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).

Kendati demikian, Tunggal tak menyimpan curiga pada pelaku saat itu. Pasalnya, ia dikenal sebagai sosok yang baik dan kerap bermain dengan anak-anaknya yang masih kecil, termasuk Malika.

"Dia sering bawa anak-anak ke belakang rumah buat jajan. Bukan sekali atau dua kali, sering. Tapi selalu balik lagi," ujar Tunggal.

Hal yang sama pun disampaikan istri Tunggal, Onih (42). Menurutnya, pelaku kerap menumpang untuk mengisi daya handphone di rukonya itu.

"Handphone-nya kecil, warna putih," kata Onih.

Onih juga mengaku sempat berbincang-bincang dan mendengarkan cerita hidup Yudi, di rukonya sendiri.

Saat itu, kata Onih, Yudi bercerita jika istrinya sudah meninggal dan ia memiliki tiga anak.

Anak pertamanya ditinggal di kampung, anak kedua bersama dirinya, serta anak ketiga dibawa bibinya yang tinggal di Kemayoran.

"Dia pernah nemenin saya sambil bersihkan ikan waktu suami saya enggak ada. Dia cerita kalau pengen punya lapak, saya bilang alhamdulillah kalau ada modal," kata Onih.

Onih mengatakan, hal tersebut terjadi sekira dua bulan yang lalu.

Perempuan bertubuh kurus itu juga mengaku, tak menyimpan rasa curiga sama sekali terhadap pelaku. Pasalnya, ia telah mengenal Yudi selama tiga atau empat lamanya.

"Enggak curiga sama sekali, karena dia punya etika baik. Sama anak-anak saya juga dekat," kata Onih.

"Kayak misalnya punya duit Rp 1.000 atau Rp. 2000, dia ngasi anak-anak saya buat jajan. Jadi saya enggak mikir dia orang jahat," ujar Onih.

Sementara itu, Ardia (20) mengaku sempat melihat adiknya pergi bersama pelaku. Ia juga sempat memeringati ayahnya karena adiknya dibawa naik bajaj oleh pelaku.

Namun, kata Ardia, ayahnya yakin jika anaknya itu akan pulang lagi seperti biasanya.

Baca juga: Lokasi Penculikan dan Penganiayaan Wartawan Dilakukan di Bekasi Kantor PSSI, Ditutup Garis Polisi

"Aku langsung bilang ke ayah, 'ayah itu Malika ikut', ayah mikir bakal pulang lagi. Karena emang sering dibawa main sama Yudi, sering ngopi juga," jelas Ardia saat ditemui.

Kendati demikian, hingga pukul 14.00 WIB, mereka tak menemukan Malika.

Mereka pun berinisiatif mencari Malika di lapak tinggalnya Yudi, dekat kantor TNI Angkatan Darat di wilayah tersebut.

"Saya tanya kontrakan di lapak sekitar TNI AD, ada yang kenal Yudi enggak? Ternyata enggak ada yang kenal," kata Ardia.

Akhirnya, esok pagi, pihak keluarga mengajukan laporan kehilangan anak ke Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2022) lalu. [bum]

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved